ARLOT SANAM, SARJANA DAN PEMUDA MILENIAL PENGUSAHA JAMUR TIRAM

- Redaksi

Selasa, 9 Maret 2021 - 13:32 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 0 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Arlot Sanam, Pemuda Milenial Pengusaha Jamur Tiram. (Foto: Adi Kebkole)

Arlot Sanam, Pemuda Milenial Pengusaha Jamur Tiram. (Foto: Adi Kebkole)

Kupang, SALAMTIMOR.COM — Jamur tiram, merupakan salah satu jenis jamur yang dapat tumbuh sendiri di hutan juga dapat dengan mudah dibudidayakan.

Di Nusa Tenggara Timur, khususnya di kabupaten Kupang masih belum banyak yang menjadi pengusaha jamur jenis ini.

Tanggal  9 Februari 2021, wartawan media Salamtimor.com bertemu dengan salah seorang pemuda milenial yang memiliki visi besar dalam membangun  usaha jamur tiram ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia adalah Arlot Sanam. Pemuda asal desa Kuimasi, kabupaten Kupang ini mulai merintis usaha jamur tiram sejak awal tahun 2020.

Pemuda lulusan D4 Penyuluhan Peternakan Politeknik Pembangunan Pertanian Malang yang tamat pada tahun 2019 ini mengungkapkan bahwa motivasi awal kenapa melirik usaha budidaya jamur ini karena ia menganggap usaha ini tergolong mudah.

Hal pertama diungkapkannya bahwa, “alat dan bahan yang digunakan mudah untuk diperoleh di lingkungan sekitar dan dari segi harga cukup terjangkau.”

Lanjut Arlot, “jamur tiram ini memiliki kandungan gizi yang baik bagi kesehatan yaitu menjaga stamina dan meningkatkan daya tahan tubuh manusia.”

Dalam menjalankan usaha ini, ia belajar secara otodidak dengan cara bercerita bersama beberapa teman yang usahanya sudah berjalan, kemudian ditambah dengan membaca beberapa literasi lewat buku dan mengakses melalui media on line.

Jamur Tiram hasil budidaya Arlot Sanam. (Foto: Adi Kebkole)

“Proses awal usaha ini saya mendapatkan beberapa kegagalan. Tapi saya terus tekun dan sadar bahwa dalam menggeluti usaha pasti banyak tantangannya. Kegagalan merupakan sebuah konsekuensi. Tinggal bagaimana kita memenetsnya agar tetap eksis.”

Arlot juga bercerita bahwa dalam melakukan proses budidaya jamur tiram ini, maka harus di lakukan dengan standar yang baik karena jika kita lakukan tidak secara baik kemungkinan kegagalan sangat besar.

Hal-hal teknis juga penting diperhatikan. Misalnya dalam proses sterilisasi baglog. Pada proses inokulasi itu harus benar-benar steril agar tidak terjadi kontaminasi.

Awalnya ia membuat kurang lebih 200 media tumbuh jamur atau yang biasa di sebut Baglog. Ketika pemasaran dilihat bahwa semakin banyak peminat, maka secara perlahan ia mulai menaikan produksi. Sekarang kurang lebih ia sudah membuat media tumbuh ini sebanyak 600-1000 baglog.

Ketika merintis usaha ini, Arlot dibantu oleh beberapa teman dan juga keluarga. Banyak  tantangan yang dihadapi dalam menggeluti usaha ini. Diantaranya suhu kelembaban. Oleh karena itu, dirinya masih harus perlu banyak belajar untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada.

Untuk pemasaran, Arlot mengatakan bahwa penjualan masih disekitar Kabupaten Kupang dan Kota Kupang dengan harga jual per Kg Rp. 10.000.

Harapan Arlot ke depan usahanya berkembang lebih baik lagi sehingga dapat menjadi motivasi bagi teman-teman milenial lainnya.

Penulis: Adi Kebkole

Berita Terkait

SDN Leomanu Gelar Ujian Sekolah Yang Diikuti Oleh 13 Peserta
Klasis Kupang Barat Usulkan Pdt. Yandi Manobe dan Pdt. Yaksin Nuban Timo Sebagai Bakal Calon Ketua Sinode GMIT 2024-2027
Florit Tae Terpilih Jadi Ketua GMKI Cabang Kupang, Ini Yang Akan Dilakukan
Apresiasi SMSI, Gubernur Viktor: Silahkan Berikan Kritik Yang Konstruktif Untuk Pemprov NTT
SMSI NTT Gelar Refleksi Kritis 4 Tahun Victory-Joss, 5 Tokoh NTT Dihadirkan
Fraksi PDIP Kabupaten Kupang Dukung Revolusi 5P
Ganjar Pranowo Puji Bupati Kupang
Gelar Pembinaan Keimanan, Pemuda GMIT Bet’el Lili Adakan Ret-Ret Rohani

Berita Terkait

Selasa, 23 April 2024 - 12:46 WITA

IPS gelar Kegiatan Membangun Budaya Literasi Sains, Numerasi, dan Bahasa Inggris Melalui Game Bagi Siswa SD di Desa Kesetnana

Jumat, 5 April 2024 - 20:46 WITA

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno

Sabtu, 3 Februari 2024 - 22:58 WITA

Syukuran Tahunan, IPPAT dan INI Berbagi Kasih Kepada Anak-Anak Stunting di Desa Kesetnana

Minggu, 10 Desember 2023 - 23:03 WITA

Bupati TTS Hadiri Kegiatan Sosialisasi Transparansi PBJ Satuan Pendidikan dan Onboarding UMKM Lokal

Sabtu, 9 Desember 2023 - 12:54 WITA

Tanggap Terhadap Wilayah Terdampak Kekeringan, BPBD TTS Salurkan Air Bersih

Kamis, 7 Desember 2023 - 09:21 WITA

Pemkab TTS Raih Predikat B Akuntabilitas Kinerja Tahun 2023 Setelah Sepuluh Tahun Memperoleh Nilai CC

Selasa, 5 Desember 2023 - 23:52 WITA

Kepsek SMPN Nefotes: YASPENSI Beri Warna Tersendiri Dalam Pendampingan Literasi

Selasa, 5 Desember 2023 - 16:53 WITA

Hadiri Hari Bhakti PU, Bupati TTS Tegaskan ASN Harus Netral Pada Pemilu 2024

Berita Terbaru

TTS

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno

Jumat, 5 Apr 2024 - 20:46 WITA