Rote Ndao, Salamtimor.com — Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu, SE, membuka kegiatan Musrenbang tingkat Kabupaten Rote Ndao yang berlangsung pada Selasa, (4/4/2023) bertempat di auditorium Bumi Tii Langga Permai.
Kegiatan Musrenbang ini dihadiri Kepala OPD, Camat, Kades, dan Forkopimda Kabupaten Rote Ndao. Hadir pula Sekertaris Balitbang Provinsi NTT, mewakili Gubenur NTT Viktor B. Laiskodat.
Musrenbang tahun ini mengambil tema “PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, EKONOMI DAERAH YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN SERTA MENDUKUNG SUKSESNYA PEMILU DAN PEMILUKADA TAHUN 2024”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tema tersebut memberikan arah dalam perumusan dan penyusunan rencana program dan kegiatan prioritas di tahun 2024. Hal ini menunjukan komitmen pemerintah daerah setiap tahun untuk memajukan daerah, mulai dari desa/kelurahan agar pembangunan yang dilakukan dapat menyentuh langsung kebutuhan masyarakat sehingga kapasitas ekonomi masyarakat dan sumber daya manusia yang berpengaruh terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat semakin meningkat dalam rangka mewujudkan Rote Ndao yang bermartabat.
Perencanaan pembangunan yang baik terlihat dari pelaksanaan yang tepat waktu dan tepat sasaran sehingga berdampak pada peningkatan kinerja pembangunan diberbagai sektor. Hal ini terbukti dari apresiasi pemerintah pusat yang diberikan kepada daerah melalui dana insentif daerah sebesar 16,7 miliar.
Upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui penyediaan sistem jaminan kesehatan terus meningkat sehingga pada tahun ini kabupaten Rote Ndao mendapatkan penghargaan Universal Health Coverage (UHC) dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Sementara usaha penanggulangan kemiskinan yang digalakan berhasil menurunkan persentase angka kemiskinan dari 28,08% menjadi 27,45% pada tahun 2022, demikian pula dengan angka stunting yang terus menurun dari 22,3% pada tahun 2022 menjadi 21,7% atau turun sebesar 0,6% pada Februari 2023.
“Disamping capaian pembangunan yang baik, kita juga masih dihadapkan pada tantangan yang harus kita selesaikan secara bersama-sama, seperti penghapusan kemiskinan ekstrem, eliminasi angka kematian ibu dan bayi, pengurangan prevalensi stunting, kekerasan terhadap perempuan dan anak, pembangunan infrastruktur, penyediaan air minum, sanitasi dan listrik, penyediaan rumah layak huni dan berbagai program strategis lainnya. oleh karena itu saya perintahkan kepada seluruh Perangkat Daerah, Camat, Kepala Desa dan Lurah untuk bersinergi menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan pembangunan yang kita hadapi,” kata Bupati Paulina.
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sudah melaksanakan program percepatan penurunan stunting dan saat ini hasil operasi timbang periode Februari tahun 2023 yaitu prevelensi stunting turun dari 22,3% pada tahun 2022 menjadi sebesar 21,68% atau 2.938 balita stunting dari jumlah seluruh balita yang diukur sebanyak 13.638 balita.
“Capaian ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao menyampaikan apresiasi kepada semua elemen atas koordinasi dan pengawalan dari Camat, Lurah dan Kepala Desa. Hari ini akan diberikan apresiasi khusus kepada Camat yang berhasil menurunkan stunting dan tidak terjadi kematian ibu dalam 3 tahun terakhir. Juga akan diumumkan kecamatan yang mengalami kenaikan kasus stunting dan tingginya kasus kematian ibu agar lebih serius dan bekerja lebih keras sehingga periode Agustus tahun ini angka stunting mengalami penurunan dan ke depan tidak adanya kasus kematian ibu dan bayi,” ucap Bupati Paulina.
4 kecamatan yang mengalami kenaikan kasus stunting dalam 2 tahun periode 2021-2022 adalah:
Peringkat I : Kecamatan Lobalain
Peringkat II : Kecamatan Rote Barat
Peringkat III : Kecamatan Rote Selatan
Peringkat IV : Kecamatan Rote Timur
4 kecamatan dengan angka kematian ibu dan bayi tertinggi dalam 3 tahun periode 2020-2022 adalah:
Peringkat I : Kecamatan Landuleko
Peringkat II : Kecamatan Lobalain
Peringkat III : Kecamatan Loaholu
“Keberhasilan sudah kita raih, namun kita harus kerja lebih keras lagi dalam upaya percepatan penurunan stunting karena sesuai target nasional di tahun 2024 prevalensi stunting menjadi 14%. Dengan demikian maka pemerintah kabupaten Rote Ndao berkomitmen untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Penetapan target komitmen harus sampai tingkat kecamatan, desa dan kelurahan. Para Camat bersama para Lurah dan Kepala Desa harus kerja keras dan pastikan target tercapai,” pinta Bupati Paulina.
“Pemerintah juga berkomitmen untuk mencegah stunting melalui intervensi kepada kelompok balita gizi buruk, gizi kurang, balita kurus dan balita dengan berat badan tidak naik. Oleh karena itu, mari bersama-sama kita memperkuat sinergitas lintas sektor baik pemerintah maupun swasta, dan dengan seluruh mitra kerja dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sehingga bebas stunting serta bebas kematian ibu dan bayi,” ajak Bupati Paulina.
Lanjutnya, “Sebagai wujud kepedulian dan keseriusan kita agar Rote Ndao bebas stunting dan gizi buruk serta bebas kematian ibu dan bayi, maka mulai hari ini kita menggunakan pin yang akan dibagikan hari ini juga sebagai simbol komitmen agar kita selalu diingatkan untuk setiap waktu kita selalu melakukan aksi percepatan penurunan stunting melalui peran dan kewenangan masing-masing. Dukungan dan aksi nyata dari kita semua berkontribusi mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing, dan berkualitas sebagai generasi emas Rote Ndao.”
“Pada kesempatan ini, saya mengapresiasi perangkat daerah yang bekerja keras sehingga memperoleh penghargaan baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan lembaga lainnya dan juga mengapresiasi perangkat daerah yang sukses meraih predikat perencanaan pembangunan perangkat daerah terbaik tahun 2022 serta pemenang lomba inovasi perangkat daerah dan lomba inovasi masyarakat tahun 2022, sekaligus memberikan motivasi kepada perangkat daerah yang lain agar terus bekerja lebih baik sehingga memperoleh prestasi yang membanggakan untuk kemajuan Rote Ndao,” ujar Bupati Paulina.
Bupati Rote Ndao juga mengapresiasi seluruh komponen masyarakat di daerah ini yang telah bergandengan tangan mewujudkan cita-cita bersama yaitu Rote Ndao Bermartabat. (***)