SoE, Salamtimor.com – Bupati TTS, Ketua Tim PKK Kab. TTS, Anggota DPRD Kab. TTS Yudi Arifus Selan, S.Sos, dan sejumlah pejabat teras TTS menghadiri ibadah syukur peningkatan status Pos Pelayanan GMIT ARITY Tuansenu menjadi Mata Jemaat dalam Jemaat Nule, Klasis SoE Timur pada minggu, 29/11/2020.
Ibadah minggu yang dirangkai sekaligus dengan syukuran peningkatan status tersebut dipimpin oleh Pdt. Sahaya Zedly Manafe, S.Si-Teol, MM, dihadiri juga oleh Ketua Majelis Klasis SoE Timu, Pdt. Lebrik E.K.O. Toy, S.Th, Sekretaris Majelis Klasis SoE Timur, Pnt. Yan Faot, Ketua Majelis Jemaat Nule, Pdt. Emma Fay, S.Si-Teol, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam ibadah tersebut, Surat Keputusan Majelis Sinode GMIT tentang peningkatan status Pos Pelayanan ARITY Tuansenu menjadi Mata Jemaat dibacakan oleh Sekretaris Majelis Klasis SoE Timur, selanjutnya SK tersebut di serahkan oleh Ketua Majelis Klasis SoE Timur kepada Ketua Majelis Jemaat Nule didampingi oleh 3 orang tua dari Mata Jemaat ARITY Tuansenu.

Wakil Ketua Majelis Mata Jemaat Harian ARITY Tuansenu, Pnt. Samgar Selan, dalam sekapur sirihnya menyampaikan bahwa, “jemaat ini berdiri sejak tanggal 09 Agustus 2009. Alasan pendirian jemaat ini semata-mata untuk mendekatkan pelayanan kepada jemaat di sekitar sini karena jarak ke jemaat induk yang cukup jauh (istilah yang di pakai dalam bahasa dawan Timor: Tu Maninu, Hae Maninu). Dan hari ini kami bersyukur bahwa status Pos Pelayanan ARITY Tuansenu telah meningkat statusnya menjadi Mata Jemaat sejak tanggal 18 September 2020. Harapan kami, jemaat ini terus meningkat menjadi jemaat tunggal.” Ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Samgar juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses peningkatan status Pos Pelayan tersebut menjadi Mata Jemaat dan yang juga telah berkenan menghadiri undangan syukuran peningkatan status.

Sementara itu, Bupati Timor Tengah Selatan, E.P Tahun, ST, MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa, “saya berharap agar jemaat ini terus berkembang menjadi jemaat tunggal atau jemaat mandiri sehingga ibu Pendeta tidak jauh-jauh dari Nule melayani sampai di sini. Apalagi gedung besar dengan corak modern juga sangat mendukung. Tentu untuk menjadi jemaat mandiri ada kriteria-kriteria yang mesti dipenuhi termasuk hak dan kewajiban. Kewajiban ke Klasis dan kewajiban ke Sinode harus dipenuhi.”
Lanjut orang nomor 1 di TTS ini, “jalan masuk dari jalan raya melalui gereja ARITY sampai Mnelafau akan segera di hotmix. Sebenarnya dikerjakan tahun ini, tapi karena Covid-19, maka dananya dialihkan/digeser.”
Beliau juga berpesan agar jemaat ARITY terus menjaga persatuan dan menghindari perpecahan. “ingat, sudah naik status begini biasanya godaan terlalu banyak. Yudas saja jual buang Tuhan Yesus. Jadi jangan sampai sudah dapat status Mata Jemaat lalu mulai terjadi perpecahan. Jaga persekutuan dan persatuan di tempat ini. Hindari perpecahan. Pos Pelayanan ARITY Tuansenu menjadi Mata Jemaat ini merupakan hadiah bagi Klasis SoE Timur yang baru mekar tahun lalu saat Sidang di Kuatnana.” Ungkapnya.
Sambungnya, “bangunan ini sudah megah. Kita membangun gereja setuju. Tetapi kita juga dihantui dengan kemiskinan dan tingginya angka stunting. Membangun gereja dengan kemiskinan itu ibarat seperti mata uang. Disebelahnya membangun gereja tapi dibelakangnya kemiskinan dan stunting. Jadi saya berharap agar lewat jemaat disini ada usaha dan niat untuk menekan angka kemiskinan dan stunting. Misalnya gereja mengeluarkan Rp. 3.000.000 dari kas rutin untuk pengadaan ayam kampung 3 ekor per KK. Kemudian hasilnya dijual, yang 2 ekor masuk ke kas gereja dan 1 ekornya untuk jemaat bersangkutan. Jadi jemaat berdaya, gereja juga berdaya.” Tutup mantan PLT SEKDA TTS ini mengandaikan.

Ketua Majelis Klasis SoE Timur, Pdt. Lebrik E.K.O Toy, S.Th dalam suara gembalanya menyampaikan bahwa, “di tahun 2020 ini, ada hadiah bagi Klasis SoE Timur yang baru mekar, yakni peningkatan status 2 Pos Pelayanan menjadi Mata Jemaat. Yakni Pos Pelayanan Sontopus Nifubesa di Jemaat Batu (Tubmonas) dan Jemaat ARITY Tuansenu di Jemaat Nulle yang hari ini kita ikuti bersama syukuran peningkatan status sekaligus penyerahan SK Mata Jemaat.”
Lanjut Pendeta Toy, “harapan untuk Mata Jemaat GMIT ARITY Tuansenu menjadi jemaat tunggal akan segera terealisasi karena sudah menjadi percakapan Majelis Klasis SoE Timur. Dilihat dari segi kelayakan, maka Mata Jemaat ARITY Tuansenu sangat layak dan memenuhi semua syarat untuk meningkat status menjadi Jemaat Mandiri/Tunggal.” Harapnya.
Sambungnya, “dengan 95 KK, 358 jiwa, 200 orang anggota sidi, dan 32 Presbiter dalam Mata Jemaat GMIT ARITY Tuansenu merupakan potensi besar untuk dikambangkan menjadi jauh lebih berhasil ke depan, baik dari segi spiritual maupun materil. Iman yang kokoh di dasarkan pada ibadah yang tekun menjadi kata kunci untuk mewujudkan pelayanan secara holistik di tempat ini.” Ungakapnya.
Diakhir suara gembalanya, Pendeta Toy mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Bupati TTS yang selalu pro aktif mendukung pelayanan dalam lingkup Klasis SoE Timur, khususnya di ARITY Tuansenu yang sebentar lagi jalannya bukan lagi “Hot Mu Mep” tapi “Hot Mix”.
Dalam bacaan Alkitab yang terpilih dari Markus 13:24-37 dengan tema khotbah “Kedatangan Anak Manusia dan Berjaga-Jaga”, Pdt. Sahaya Zedly Manafe, S.Si-Teol, MM, menyimpulkan dua hal.
Pertama, kedatangan Tuhan dan sikap kita menantikan-Nya. Kedatangan Tuhan bisa dimengerti dalam 3 hal, 1). Tuhan memanga akan datang pada akhir zaman; 2). Kita telah masuk minggu adven I. Minggu-minggu adven dihayati sebagai masa penantian kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini, dan dalam konteks saat ini adalah datangya moment Natal: Yesus lahir ke dunia. Mari, kita mempersiapkan hati kita agar Tuhan hadir di dalamnya; 3). Tuhan dapat datang kepada kita melalui doa dan pembacaan Firman.
Kedua, tentang sikap kita menanti kedatangannya. Ada tiga hal, 1). Tak perlu bertanya kapan hari itu datang. Tidak perlu terjebak pada berbagai tafsiran yang dengan berani menyatakan waktu kedatangan Tuhan; 2). Sesungguhnya Tuhan senantiasa sudah hadir bagi kita setia detik melalui Roh Kudus. Persoalannya apakah kita mau peka terhadap kehadiran-Nya dan memberi tempat bagi-Nya atau tidak; 3). Menanti Tuhan dalam masa-masa adven, berarti mempersiapkan batin secara bersih bagi kelahiran Kristus. Timpal Ketua Majelis Jemaat GMIT Haumenbaki ini mengakhiri khotbahnya.

Acara ini ditandai dengan pembukaan selubung papan nama Mata Jemaat ARITY Tuansenu oleh Bupati Timor Tengah Selatan, E.P Tahun, ST, MM dan Ketua Majelis Klasis SoE Timur, Pdt. Lebrik E.K.O Toy, S.Th. (Tim)