Covid-19 Melonjak Drastis, Jokowi Ingatkan NTT Hati-Hati

- Redaksi

Senin, 9 Agustus 2021 - 10:42 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 10 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kenaikan kasus yang terjadi di daerah Luar Jawa-Bali. Terutama Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal ini disebabkan oleh penambahan kasus aktif di NTT naik signifikan dalam sepekan terakhir. Ini disampaikan Jokowi saat Rapat Terbatas Evaluasi Perkembangan dan Tindak Lanjut PPKM Level 4 di Istana Kepresidenan Bogor, 7 Agustus 2021.

“Yang perlu hati-hati, NTT. NTT hati-hati,” tekan Jokowi yang dikutip Minggu (8/8/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jokowi menyebutkan, dari data yang diterima selama sepekan ini, penambahan kasus aktif di NTT yang awalnya hanya di bawah seribu kasus naik menjadi hampir 4 ribu kasus baru per harinya.

Secara rinci, jumlah kasus aktif NTT selama sepekan ini adalah:
1 Agustus 886 kasus baru
2 Agustus 410 kasus baru
3 Agustus 608 kasus baru
4 Agustus 530 kasus baru
6 Agustus 3.598 kasus baru

“Angka-angka yang seperti ini harus direspons secara cepat,” ujarnya.

Ia memerintahkan para jajaran untuk melakukan tiga hal penting untuk menekan penyebaran kasus ini. Pertama, mengerem mobilitas masyarakat setidaknya selama dua pekan.

Kedua, merespons secara cepat hasil testing dan tracing agar orang yang telah terpapar virus tidak menularkan lebih luas lagi.

“Berkaitan dengan testing dan tracing segera ditemukan siapa orang-orang yang memiliki kasus positif ini. Segera temukan, merespon secara cepat, karena ini berkaitan dengan kecepatan. Kalau nggak orang yang punya kasus positif udah kemana-mana, menyebar ke mana-mana. Segera temukan,” kata dia.

Ketiga, menyiapkan tempat isolasi terpusat di semua daerah untuk pasien yang terpapar Covid-19.

“Ini tugasnya Gubernur/Bupati/Wali Kota untuk menyiapkan isolasi terpusat di kota masing-masing. Bisa jumlahnya 1, 2, 10. Bisa memakai sekolah, saya lihat beberapa provinsi di Jawa memakai sekolah, memakai balai, gedung-gedung olahraga, diberi tempat tidur yang nyaman, bawa mereka kesana,” imbuhnya.

“Ini pengalaman di provinsi-provinsi yang ada di Jawa yang bisa turun, 3 hal ini dilakukan,” tegasnya.

Sumber: CNBC Indonesia

Berita Terkait

Pj. Gubernur NTT Bersama 3 Bupati dari NTT Raih Penghargaan IGA 2023
Sudah Eksis 6 Tahun, IMO-Indonesia Miliki 338 Anggota di Seluruh Nusantara
Ayodhia Kalake Dilantik Mendagri Sebagai Penjabat Gubernur NTT
Peringati HUT PERADIN ke-59, Firman Wijaya: Tegakkan Hukum dan Keadilan
Hingga Agustus 2023, KPK Tangkap 107 Orang Tersangka Korupsi
Ketua KPK Dorong Efek Jera Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi & Hak Politik
Firli Bahuri: Putusan MK Soal Masa Jabatan 5 Tahun Pimpinan KPK, Sebuah Keharusan
Mahkamah Konstitusi Segera Putuskan Nasib Sistem Pemilu 2024

Berita Terkait

Rabu, 20 Maret 2024 - 13:36 WITA

IDRIP NTT Gelar Rakor Triwulan I Tahun 2024 Tingkat Provinsi

Jumat, 22 Desember 2023 - 01:30 WITA

Evaluasi Pelaksanaan Program, IDRIP Provinsi NTT Gelar Rakor Triwulan IV

Kamis, 7 Desember 2023 - 13:12 WITA

Dibangun Sejak Tahun 2020 Dengan Anggaran Rp. 173 Miliar, SPAM Kali Dendeng Kupang Diresmikan Presiden Jokowi

Kamis, 7 Desember 2023 - 10:40 WITA

Diresmikan Presiden Jokowi, RS dr. Ben Mboi Kupang Miliki Fasilitas Canggih dan Cukup Lengkap

Kamis, 23 November 2023 - 20:32 WITA

IDRIP Wilayah II NTT Bangun Ketangguhan Masyarakat Melalui Program DESTANA di Manggarai Barat dan Alor

Minggu, 19 November 2023 - 13:13 WITA

Kemenkes Terapkan Inovasi Wolbachia Atasi Penyakit Demam Berdarah

Jumat, 3 November 2023 - 21:07 WITA

Diprediksi Bertahan Hingga Februari 2024, BMKG Ungkap Dampak El Nino

Rabu, 1 November 2023 - 07:19 WITA

IDRIP Provinsi NTT Kembali Gelar Rakor Triwulan III

Berita Terbaru

TTS

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno

Jumat, 5 Apr 2024 - 20:46 WITA