Kota Kupang, Salamtimocom — Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menyampaikan terimakasih kepada Satgas NTT Peduli di Kepulauan Riau yang telah memberikan perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat NTT yang mengalami persoalan human traficking dan terlantar di sana.
Gubernur Viktor meminta agar Satgas NTT Peduli fokus pada kegiatan mengurus masyarakat NTT yang telah datang ke Kepulauan Riau yang mengalami permasalahan di sana dan membangun kerjasama guna melatih mereka yang sudah terlanjur ada dan terlantar di sana. “Kita bisa back up hal-hal apa yang perlu, informasikan saja, kita juga melalui Dinas Sosial Provinsi NTT bisa membackupnya. Buat kerjasama sehingga ada kendala atau hambatan, Pemerintah Provinsi bisa berperan”, kata VBL saat Audiens bersama Satgas Peduli NTT Provinsi Kepulauan Riau di Ruang Kerja Gubernur NTT, Senin 21/12/2020.
Selanjutnya Gubernur NTT mengatakan, kalau ada lembaga pelatihan di sana , mereka bisa dilatih di sana sehingga mereka punya skill atau keterampilan sebelum mereka kembali ke NTT. Program seperti itu sangat membantu masyarakat NTT yang sudah berada di sana. Kita bisa kerjasama dengan Pemerintah setempat untuk instrukturnya dan juga dengan kementerian terkait misalnya melalui Balai Besar Pelatihan yang ada di sana.
VBL mengatakan masalah utamanya ada di NTT yaitu kemiskinan sehingga perlu langkah konkrit di desa dalam peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sehingga orang tidak keluar dari daerah asalnya dan pergi merantau ke sana.
Pater Antonius Faot, CS mengatakan, keberadaan Satgas NTT Peduli sangat penting baik untuk daerah tujuan dan daerah asal dengan adanya saling kerjasama dan untuk membantu adik-adik (basodara) yang ada di tanah rantau (Kepulauan Riau). Dengan keberadaan Satgas ini diharapkan orang NTT di tanah rantau tidak dinomor duakan.
Dikatakannya, banyak organisasi tetapi untuk bekecimpung di bidang human trafficking kurang, sehingga kami terpanggil dan peduli untuk berkecimpung di bidang human trafficking sebagai wujud kepedulian kami kepada saudara-saudara kita di kepulauan Riau. Pater Tony mengatakan adanya sejumlah kasus human traffickking (perdagangan orang) sehingga perlu ada kepedulian sosial terhadap saudara-saudara kita di tanah rantau.
Sementara itu, Musa Mau selaku Ketua DPD Satgas NTT Peduli Kepulauan Riau mengatakan, Satgas NTT Peduli didirikan di Kalimantan Barat oleh karena hampir setiap waktu diperhadapkan dengan orang NTT yang dideportasi dan terlantar di Kalimantan Barat.
Anggota Satgas NTT Peduli saat ini berjumlah 1.200 orang dari total penduduk NTT di Kepulauan Riau. Filosofi Satgas NTT Peduli adalah selalu melakukan yang terbaik dengan bidang kerjanya meliputi bidang human trafficking (perdagangan orang), bidang hukum, tenaga kerja, hak asasi manusia, pendidikan, kesehatan, olahraga, kerohanian dan ekonomi.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Pembina Satgas NTT Provinsi Kepulauan Riau (Pater Antonius Faot), Ketua Satgas NTT Peduli Provinsi Kepulauan Riau (Musa Mau), Staf Khusus Gubernur NTT (Imanuel Blegur) dan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT (Jamaludin Achmad).
(Sumber: Humas Pemprov NTT)