Home / TTS

Kecewa Dengan Pemda TTS, Masyarakat Adat Tutup Sumber Air Bonle’u

- Redaksi

Senin, 31 Mei 2021 - 06:01 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 2 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SoE, SALAMTIMOR.COM – Kekecewaan masyarakat Desa Bonle’u atas pelayanan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) berujung pada penutupan sumber air Bonle’u, Minggu (30/5/2021) kemarin. Aksi tersebut dipimpin oleh para amaf dan meob dari desa tersebut.

Para amaf yang hadir yakni amaf Liem-Olla, Baun-Anone bersama meob Ollin-Fobia serta warga Desa Bonle’u yang berjumlah 97 orang. Sebelum menutup sumber air terbesar yang melayani ribuan pelanggan di Kota SoE, para amaf dan meob melakukan ritual adat.

Meob Ollin-Fobia, Joni Babu mematahkan ranting daun lalu memberikan kepada para amaf di wilayah tersebut yakni Obed Liem, Markus Liem dan Simon Liem. Ranting tersebut lalu diletakkan di dekat saluran pipa pembuangan. Ranting itu menjadi tanda larangan bagi siapa saja agar tidak serta merta melepas air mengalir menuju Kota SoE tanpa sepengetahuan para amaf serta meob.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Amaf Desa Bonle’u, Soleman Fallo mengatakan, masyarakat sudah punya niat sejak lama untuk menutup sumber air Bonle’u. Hal itu sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap janji Pemerintah Kabupaten TTS yang terus diingkari.

Dikatakannya, saat Bupati Piet Sabuna untuk pertama kalinya merintis pembangunan jaringan pipa air Bonle’u berjanji kepada masyarakat setempat untuk membangun jalan hotmix di Desa Bonle’u, jalan sumbu kabupaten (Saubalan-Bonle’u), membangun jembatan Noebesi yang menghubungkan Kabupaten TTS dan TTU.

Selain itu, ada janji pembagian hasil 10 persen dari pengelolaan air Bonleu serta menyediakan jaringan listrik untuk masyarakat Bonleu. Namun, hingga kini, pemimpin terus berganti, namun janji tinggal janji. Masyarakat Bonle’u tak mendapatkan apa-apa.

Ia menilai, Bonle’u seakan dianaktirikan, meski punya sumber daya alam yang menjanjikan, hasil pertanian yang bagus dan menyuplai air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga di ibukota kabupaten. Warga Desa Bonle’u hanya menjadi penonton pembangunan di desa lain.

“Saya tegaskan gerakan penutupan sumber mata air Bonle’u murni ekspresi kekecewaan kami kepada pemda TTS. Tidak ada pihak yang memprovokasi kami. Ini murni niat kami pribadi untuk memperjuangkan pembangunan di daerah kami,” tegas Soleman.

Jhony Babu, salah satu meob di wilayah tersebut menambahkan, penutupan sumber air Bonle’u melalui perundingan panjang dan kesepakatan bersama para amaf, meob, tokoh masyarakat, pemuda dan juga masyarakat setempat.

Ia menjelaskan, pihaknya menuntut agar Pemerintah menepati semua janji yang diumbar ke masyarakat Bonle’u pada sejak 1996 silam jika ingin membuka kembali sumber air tersebut.

“Kami sudah sepakat untuk tagih janji Pemda TTS. Kalau tidak tepati, kami tidak akan buka air ini. Ini semua kesepakatan kami dan tidak ada provokasi dari pihak mana pun,” ujarnya.

Selain menutup sumber mata air, sehingga air tak lagi masuk ke pipa milik PDAM SoE, masyarakat juga membuka pipa pembuangan sehingga air tidak mengalir ke SoE.

Aksi penutupan sumber mata air Bonle’u dimuat dalam berita acara yang ditandatangani oleh 97 warga, termasuk para meob dan amaf.

Untuk diketahui, sumber air Bonle’u adalah sumber air terbesar yang digunakan PDAM SoE dengan debit air mencapai 50 liter per detik yang melayani 6.918 pelanggan di Kota SoE.(**Tim)

Berita Terkait

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno
Syukuran Tahunan, IPPAT dan INI Berbagi Kasih Kepada Anak-Anak Stunting di Desa Kesetnana
Lantik 12 Pejabat Eselon II, Bupati TTS: Kita Harus Pertahankan Opini WTP
Bupati TTS Hadiri Kegiatan Sosialisasi Transparansi PBJ Satuan Pendidikan dan Onboarding UMKM Lokal
Tanggap Terhadap Wilayah Terdampak Kekeringan, BPBD TTS Salurkan Air Bersih
Pemkab TTS Raih Predikat B Akuntabilitas Kinerja Tahun 2023 Setelah Sepuluh Tahun Memperoleh Nilai CC
Kepsek SMPN Nefotes: YASPENSI Beri Warna Tersendiri Dalam Pendampingan Literasi
Hadiri Hari Bhakti PU, Bupati TTS Tegaskan ASN Harus Netral Pada Pemilu 2024

Berita Terkait

Rabu, 20 Maret 2024 - 13:36 WITA

IDRIP NTT Gelar Rakor Triwulan I Tahun 2024 Tingkat Provinsi

Jumat, 22 Desember 2023 - 01:30 WITA

Evaluasi Pelaksanaan Program, IDRIP Provinsi NTT Gelar Rakor Triwulan IV

Kamis, 7 Desember 2023 - 13:12 WITA

Dibangun Sejak Tahun 2020 Dengan Anggaran Rp. 173 Miliar, SPAM Kali Dendeng Kupang Diresmikan Presiden Jokowi

Kamis, 7 Desember 2023 - 10:40 WITA

Diresmikan Presiden Jokowi, RS dr. Ben Mboi Kupang Miliki Fasilitas Canggih dan Cukup Lengkap

Kamis, 23 November 2023 - 20:32 WITA

IDRIP Wilayah II NTT Bangun Ketangguhan Masyarakat Melalui Program DESTANA di Manggarai Barat dan Alor

Minggu, 19 November 2023 - 13:13 WITA

Kemenkes Terapkan Inovasi Wolbachia Atasi Penyakit Demam Berdarah

Jumat, 3 November 2023 - 21:07 WITA

Diprediksi Bertahan Hingga Februari 2024, BMKG Ungkap Dampak El Nino

Rabu, 1 November 2023 - 07:19 WITA

IDRIP Provinsi NTT Kembali Gelar Rakor Triwulan III

Berita Terbaru

TTS

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno

Jumat, 5 Apr 2024 - 20:46 WITA