SoE, Salamtimor.com – Setelah menjabat PLT Kepala SMP Kristen 1 Amanuban Barat sejak tanggal 16 Februari 2021, akhirnya Sinorance Neno, S.Pd., resmi dilantik menjadi Kepala Sekolah definitif oleh Ketua Pengurus Yapenkris GMIT Tois Neno, Marthinus H. Banunaek., BA., disaksikan langsung oleh Ketua Majelis Klasis SoE Timur, Pdt. Lebrik E.K.O. Toy, S.Th sekaligus sebagai rohaniawan pendamping pada Kamis, 23 Juni 2022.
Acara pelantikan diadakan di halaman SMP Kristen 1 Amanuban Barat (Tetaf), dihadiri oleh Ketua dan Wakil Ketua Majelis Jemaat GMIT Kuatnana, Pdt. Godlif Maunino dan Pdt. Elfis L.Y. Lenamah, M.Th, Kepala Desa Tetaf Tetaf, Yulius Talan, para Tokoh Adat Desa Tetaf, serta sejumlah tamu undangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Kepala SMP Kristen 1 Amanuban Barat definitive, Sinorance Neno., S.Pd, sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Dinas PK TTS dan Pengurus Yapenkris GMIT Tois Neno serta dukungan dari semua tokoh di Kuatnana.
Sinorance Neno juga menyampaikan bahwa dirinya akan melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan janji jabatan yang telah dirinya ucapkan serta kata-kata pengukuhan oleh rohaniawan sekaligus berdasarkan perjanjian kerja yang telah dirinya tandatangani.
Kepala Desa Tetaf, Yulius Talan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa, “jabatan itu adalah pemberian dan anugerah dari Tuhan. Oleh karena itu, janji jabatan yang telah diucapkan harus jaga baik-baik dan laksanakan,”. Kata Yulius.
Lanjut Yulius, “Jabatan juga ada masa berakhirnya. Jadi harus memanfaatkan waktu yang singkat itu untuk berbuat banyak hal dan mebenahi sekolah ini lebih baik lagi. Untuk itu maka dibutuhkan kerja sama dengan guru-guru. Karena keberhasilan ditentukan oleh kerja sama Tim,” tutup Yulius.
Ketua Majelis Klasis SoE Timur, Pdt. Lebrik E.K.O. Toy, S.Th dalam sambutannya mengatakan bahwa, “kami di SoE Timur ketika pelantikan untuk PLT waktu lalu, kami menyadari dan semakin diingatkan untuk kerja sama kita, gereja, sekolah dan Yapenkris semakin dirapatkan,” kata pendeta Lebrik.
Lanjutnya, “karena, keberhasilan pelayanan pendidikan bukan hanya pada satu bagian. Bukan hanya pada sekolah, bukan hanya pada Yapenkris, bukan hanya pada gereja. Keberhasilan itu akan datang apabila ketiga pilar ini bekerjasama dengan baik, saling menopang. Karena mereka yang kita layani adalah bagian dari ketiga pilar ini,”
“Karena itu, ketika kita punya misi yang sama dalam memajukan pelayanan pendidikan bagi anak-anak kita, maka kita harus merapatkan barisan dan berjalan bersama. Karena, sendiripun ada tantangannya, bersamapun ada tantangan. Dari pada berjalan sendiri yang penuh keterbatasan. Biarlah keterbatasan itu dirangkai dalam kebersamaan untuk menjadi kekuatan dalam melangkah lebih maju,” tandas pendeta Lebrik.
“Kiranya, yayasan, sekolah dan gereja, bekerja bersama-sama dengan kekuatan yang dari Allah, yang tidak kasat mata itu, akan menolong kita untuk mewujudkan pelayanan pendidikan, karena hanya dengan pendidikan saja, semua menjadi melek. Hidup ini menjadi baik. Iman menjadi bertumbuh hanya karena dengan pelayanan pendidikan,” urai pendeta Lebrik.
Sambungnya, “ini berarti bahwa bagian pelayanan adalah panggilan yang bernilai mulia. Kita sebagai pekerja yang akan dipakai Tuhan untuk mewujudkan dan mewartakan kebaikan Tuhan, menanamkan nilai-nilai yang mulia itu bagi generasi penerus. Karena itu, biarlah kerja sama kita semakin baik demi pelayanan pendidikan,” tutup pendeta Lebrik.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yapenkris Tois Neno, Marthinus H. Banunaek., BA., pada sambutannya menyampaikan bahwa, “saat ini susah sekali seorang PNS diangkat jadi Kepala Sekolah di Sekolah swasta. Jadi guru biasa saja susah, apalagi jadi Kepala. Tapi kita bersyukur bahwa PEMDA TTS menolak untuk menarik kembali PNS-PNS yang ditempatkan pada sekolah-sekolah swasta,” kata Banunaek.
Lanjutnya, “sekolah-sekolah yang diasuh oleh GMIT melalui Yayasan Pendidikan Kristen sejak dulu telah menghasilkan berpuluh-puluh pejabat. Banyak pejabat itu tamatan sekolah Kristen,” ungkap Banunaek.
Sambung Banunaek, “tiga pesan yang saya sampaikan kepada Kepala Sekolah yang baru dilantik. Pertama, takut akan Tuhan dan harus mampu bekerjasama dengan Klasis, gereja dan pendeta-pendeta untuk memuliakan nama Tuhan. Kedua, meningkatkan mutu pendidikan sekolah-sekolah Kristen. Ketiga, melaksanakan hal kasih di sekolah. Salah satunya memperhatikan gaji guru honor,” tegas Banunaek.
Banunaek juga meminta kepada masyarakat jika melihat tingkah laku kepala sekolah yang tidak bagus dan menyimpang, maka bisa dilaporkan kepada Yayasan untuk diambil tindakan.
Penulis: Wulan Fallo