JAKARTA, SALAMTIMOR.COM — Pemerintah melalui Kimia Farma akan memberikan layanan vaksin pribadi (individu atau mandiri) bagi masyarakat. Layanan ini rencananya akan dibuka mulai Senin (12/7/2021).
“Pelaksanaan vaksinasi individu oleh Kimia Farma Group ini merupakan upaya untuk mengakselerasi program vaksinasi nasional guna mempercepat herd immunity,” kata Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury saat meninjau persiapan vaksinasi gotong royong individu yang digelar di Klinik Kimia Farma Senin, Jakarta Pusat, Sabtu (10/7/2021).
Kimia Farma sebagai bagian dari holding BUMN farmasi berkomitmen untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk mempercepat vaksinasi nasional baik melalui vaksinasi gotong royong perusahaan maupun individu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pahala menambahkan vaksinasi mandiri ini sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Permenkes No. 10/2021 tentang pelaksanaan Vaksinasi untuk penanggulangan Covid-19.
Kimia Farma melalui PT Kimia Farma Diagnostika juga telah mendistribusikan vaksin gotong royong ke sejumlah perusahaan pada berbagai kluster industri, di antaranya kluster pertambangan di wilayah Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Selanjutnya akan dilakukan pada sektor pariwisata dan sektor industri lainnya.
Tarif Vaksin Mandiri
Dalam SK Kemenkes ini harga pembelian vaksin ditetapkan Rp. 321.660 per dosis belum termasuk biaya pelayanan Rp. 117.910 per dosis. Jika penyuntikan dua dosis, maka masyarakat harus menyiapkan Rp. 879.140
Biaya tersebut terdiri dari harga vaksin Rp. 643.320 untuk dua dosis dan tarif vaksinasi Rp. 235.820 untuk dua kali suntik.
Aturan tersebut juga menjelaskan tarif vaksin dan vaksinasi adalah batas tertinggi yang dilakukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan milik masyarakat maupun swasta.
Tarif tersebut juga sudah termasuk keuntungan 20 persen untuk pembelian vaksin dan 15 persen untuk tarif maksimal pelayanan vaksinasi.
Berikut delapan klinik VGR Individu tahap perdana yang akan dibuka Kimia Farma adalah:
1. Jakarta KF Senen, kapasitas 200 orang per hari
2. Jakarta KF Pulogadung, kapasitas 200 orang per hari
3. Jakarta KF Blok M, kapasitas 100-200 orang per hari
4. Bandung KF Supratman (Drive Thru), kapasitas 200 orang per hari
5. Semarang KF Citarum, kapasitas 100 orang per hari
6. Solo KF Sukoharjo, kapasitas 500 orang per hari
7. Surabaya KF Sedati, kapasitas 200 orang per hari
8. Bali KF Batubulan, kapasitas 100 orang per hari
(Sumber: CNBC Indonesia)