Soe, SalamTimor – Mantan Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Egusem Pieter Tahun atau yang akrab disapa Epy Tahun mengklaim punya program untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) TTS. Hal itu disampaikannya menyoroti informasi yang berkembang soal menurunnya PAD TTS dalam lima tahun terakhir.
Program itu disampaikan sebagai janji untuk dilakukan ketika terpilih kembali menjadi Bupati TTS dalam Pilkada 2024. Epy yang sementara mendaftar sebagai bakal calon Bupati, enggan membeberkan program itu sebab khawatir bisa diadopsi bakal calon Bupati lain.
“Bagaimana kita tingkatkan PAD, saya sudah punya khusus, tapi saya tidak buka secara umum, nanti orang bisa adopsi saya punya program,” kata Epy usai mendaftar sebagai bakal calon Bupati di Partai Nasdem, Selasa 7 Mei 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Epy, ada saatnya ia akan menyampaikan apa yang menjadi terobosonya untuk meningkatkan PAD di TTS. Ia mengatakan, ada beberapa potensi alam yang bisa digarap menjadi PAD.
Sebelum, dalam dialog terbuka yang diadakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) TTS, masalah PAD banyak disorot oleh beberapa bakal calon Bupati. Mereka antara lain, Salmun Tabun, Alfred Baun dan Uksam Selan.
Disitir dari SuaraTTS, Salmun Tabun bahkan menyebut Kabupaten TTS sudah kolaps. Dengan APBD sebesar Rp. 1,6 triliun, TTS hanya menyumbang Rp. 46 miliar dari PAD.
“Untuk ukuran daerah otonomi sebenarnya kita (Kabupaten TTS) sudah kolaps karena hampir semua APBD kita hanya mengharapkan dari pusat,” kata Salmun dalam diolog terbuka yang berlangsung pada Jumat, 3 Mei 2024.
Salmun menyayangkan kondisi tersebut. Ia menyebut, TTS punya potensi besar, namun tidak dimaksimalkan untuk meningkatkan PAD.
Epy mengakui PAD TTS dalam 5 tahun terakhir memang menurun. Namun, nilai realisasi PAD yang beredar dalam berbagai pemberitaan diklaimnya keliru. Ia menyebut realisasi PAD TTS berada pada kisaran Rp. 80 miliar lebih.
Untuk peningkatan PAD, Epy menyebht tidak akan menciptakan sumber PAD baru. Namun yang akan dilakukan adalah pengoptimalan. Potensi seperti galian C yang saat ini dikelola, kata Epy, “kita tingkatkan dan bagaimana kita optimalkan”.
Namun pendapatan dari galian C, kata Epy, mengalami penurunan. Sebab izin galian C, sudah diambil alih oleh pemerintah pusat.
Selain itu, potensi lain yang bisa digarap menurut Epy adalah jagung. Menurutnya, kalau dikelola dengan baik, PAD dari jagung bisa mencapai Rp. 100 miliar. Potensi ini cukup besar sebab “TTS punya lahan pertanian seratus lima puluh ribu hektare,” kata Epy.
Namun yang dikelola saat ini, menurutnya baru pada kisaran 70 – 75 hektare. Sehingga Epy mengklaim potensi ini sangat menjanjikan untuk peningkatan PAD.
Epy juga menyinggung soal aset yang bisa digerakan untuk menambah PAD. Ia mengatakan, selama lima tahun menjabat, dirinya sudah mengetahui aset mana-mana yang dapat digerakkan untuk menghasilkan PAD. Sayangnya, itu belum dilakukan pada 5 tahun terakhir ketika Epy menjabat sebagai Bupati TTS. Dan kini hanya jadi janji untuk dikerjakan ketika terpilih kembali menjadi Bupati TTS.