Mahasiswa Huperetes Diusir Secara Paksa Oleh Pihak Yayasan Visi Kasih Abadi

- Redaksi

Kamis, 13 Mei 2021 - 04:32 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 0 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BATAM, SALAMTIMOR.COM — Miris, 30 orang mahasiswa diusir secara paksa dari asrama Yayasan Visi Kasih Abadi (YAVIKA) yang beralamat di Perumahan Orchid Park, Kota Batam, Kepualauan Riau, pada Rabu, 12/05/2021.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber terpercaya mengatakan, pengusiran dan penutupan akses yang  dilakukan oleh pihak Yayasan tersebut secara tiba-tiba tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu.

Salah seorang mahasiswa bernama Firmansyah Estomihi (25) mengungkapkan, semua akses asrama YAVIKA mulai dari pintu depan, toilet, hingga ke dapur, bahkan ruang kelas dan ruang para Dosenpun ditutup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penutupan itu dilakukan sejak pukul 15.00 WIB hingga saat ini dan mahasiswa masih terlantar di depan asrama Kampus.

“Semua akses dari depan sampe ke belakang mereka tutup secara paksa tanpa adanya pemberitahuan kepada kami mahasiswa maupun para Dosen. Semua akses disini sudah ditutup sekitar jam 3 sore tadi. Jadi sekarang akses hanya bisa ke kamar saja. Dan sejak tadi kami semua hanya beristirahat di sini (depan Kampus),” ungkap Firman saat diwawancarai awak media.

Firman juga mengungkapkan, motif dari pihak YAVIKA terkait penutupan semua akses di asrama tersebut adalah bertujuan untuk mengusir semua mahasiswa agar keluar atau tidak lagi beraktifitas di kampus Huperetes.

“Salah satu motif dari mereka untuk melakukan penutupan semua akses di asrama ini adalah karena mereka memang ingin mengusir kami mahasiswa keluar dari sini. Sementara, sebelumnya mereka sudah pernah membicarakan hal ini juga kepada kami mahasiswa, tapi kami tak mau.”

Lanjutnya, “karena pertama, Dosen kami tak tau terkait permintaan mereka ini. Kedua, jikalaupun kami diminta keluar, kami mau minta pertanggungjawaban dari mereka untuk memberikan transkrip nilai kami. Sementara, mereka tak merespon baik. Karena nilai kami kan ada sama bapak/Ibu Dosen, bukan sama Yayasan. Pihak Yayasanpun belum membayar gaji para Dosen. Sehingga, itulah sebab mereka mengusir kami secara paksa. Itu sudah jadi motif utama mereka,” jelas Firman.

Sementara itu, Orlina Situmorang yang merupakan salah satu Dosen aktif di kampus Huperetes juga menuturkan hal yang sama.

“Semuanya sudah dikunci. Jadi anak-anak ini tak bisa ke toilet, tak bisa mereka mandi. Pokoknya tak bisa kemana-mana karena semua akses sudah ditutup. Cuma kamar aja yang masih bisa mereka gunakan. Sementara, beberapa dosenpun masih ada barang mereka yang tinggal di kantor,” tandas Orlina.

Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, kasus tersebut sudah diinformasikan ke penyidik melalui kuasa hukum. Hingga saat ini seluruh mahasiswa didampingi beberapa dosen dan beberapa anggota Organisasi Satgas NTT Peduli-Kepri, masih beristirahat di depan asrama YAVIKA sembari menunggu respon atau konfirmasi dari penyidik dan kuasa hukum yang menangani kasus tersebut.

Sementara, Pihak Yayasan belum juga merespon saat dimintai konfirmasi oleh media.

Penulis: Wasty Naitboho

Berita Terkait

Satgas NTT Peduli Kepri Gelar Turnamen Futsal CUP II, 16 Tim Siap Bertanding
Satgas NTT Peduli Kepri Rayakan HUT Pertama Yang Dihadiri Ratusan Undangan
Persiapkan Kader Jelang Pemilu 2024, DPD Partai Gelora Kota Batam Gelar Orientasi Kader di Nongso
Dinas Pariwisata Bekerjasama Dengan Batam Tourism Board Percepat Vaksinasi Bagi Pelaku Pariwisata
Angka Covid-19 di Batam Menurun, Walikota Batam Menghimbau Masyarakat Tetap Patuhi  Prokes
Kabar Menakjubkan, Akan Dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya Tarapung di Batam 
TIGA PELAKU PENGIRIM PMI ILEGAL BERHASIL DIBEKUK DITPOLAIRUD
Hasil Prakualifikasi Lelang Kerja Sama Operasi dan Pemeliharaan SPAM Hulu dan Hilir Batam Umumkan Tiga Perusahaan Dinyatakan Lolos

Berita Terkait

Selasa, 23 April 2024 - 12:46 WITA

IPS gelar Kegiatan Membangun Budaya Literasi Sains, Numerasi, dan Bahasa Inggris Melalui Game Bagi Siswa SD di Desa Kesetnana

Jumat, 5 April 2024 - 20:46 WITA

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno

Sabtu, 3 Februari 2024 - 22:58 WITA

Syukuran Tahunan, IPPAT dan INI Berbagi Kasih Kepada Anak-Anak Stunting di Desa Kesetnana

Minggu, 10 Desember 2023 - 23:03 WITA

Bupati TTS Hadiri Kegiatan Sosialisasi Transparansi PBJ Satuan Pendidikan dan Onboarding UMKM Lokal

Sabtu, 9 Desember 2023 - 12:54 WITA

Tanggap Terhadap Wilayah Terdampak Kekeringan, BPBD TTS Salurkan Air Bersih

Kamis, 7 Desember 2023 - 09:21 WITA

Pemkab TTS Raih Predikat B Akuntabilitas Kinerja Tahun 2023 Setelah Sepuluh Tahun Memperoleh Nilai CC

Selasa, 5 Desember 2023 - 23:52 WITA

Kepsek SMPN Nefotes: YASPENSI Beri Warna Tersendiri Dalam Pendampingan Literasi

Selasa, 5 Desember 2023 - 16:53 WITA

Hadiri Hari Bhakti PU, Bupati TTS Tegaskan ASN Harus Netral Pada Pemilu 2024

Berita Terbaru

TTS

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno

Jumat, 5 Apr 2024 - 20:46 WITA