Kupang, Salamtimor.com — Hari ini, Rabu, 16 Desember, 2020, bertempat di Kantor Dinas Sosial Provinsi NTT di Kupang, Ketua DPD Satgas NTT Peduli Provinsi Kepulauan Riau, Musa Mau M.Pd, dan Team berdialog dengan pihak Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur terkait penjemputan dan pemulangan anak-anak NTT asal Kabupaten Alor yang diterlantarkan di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Melalui Kabid Rehabilitasi Sosial (Rehsos), Ibu Maria Margareta Nduru, mengapresiasi upaya dari Satgas NTT Peduli yang telah mengurus dan memfasilitasi anak-anak asal NTT di tanah rantau.
“Soal pemulangan para pekerja migran termasuk orang-orang terlantar, itu adalah urusan Kementrian Sosial dan Dinas Sosial. Namun kami mengapresiasi langkah Satgas NTT Peduli Kepri yang memfsilitasi anak-anak dan orang tua yang terlantar di Batam” tegas ibu Eta, panggilan akrab Kabid Rehsos itu.
Menanggapi pemulangan anak-anak asal NTT beliau menegaskan, “Kami siap menjemput dan menerima anak-anak yang dipulangkan dari Batam ke Alor. Nanti setibanya anak-anak di Kupang, akan diadakan serah terima anak-anak dari Satgas NTT Peduli kepada Pemprov. NTT melalui Dinas Sosial.”
Wanita kelahiran Ende ini juga menambahkan bahwa, “setelah serah-terima, mereka akan di bawa ke Rumah Aman/Shelter untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pendampingan psikologi. Setelah itu proses ini selesai barulah anak-anak akan diantar ke Alor oleh Dinas Sosial Pemprov. NTT untuk selanjutnya diserahkan kepada PEMDA Alor melalui Dinas Sosial untuk kemudian diserahkan kepada keluarga.”
Selanjutnya beliau mengharapkan agar ke depan, Satgas NTT Peduli dapat membangun komunkasi yang intensif dengan Kementrian Sosial sehingga ketika ada kasus kasus kemanusiaan seperti ketelantaran, dapat ditangani secara efektif dan efisien.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPD Satgas NTT Peduli, Bapak Musa Mau menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya kepada pihak Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Sosial yang sudah bersedia menerima Tim Satgas NTT Peduli.
“Kami Satgas NTT Peduli-Kepaulauan Riau sangat berterima kasih dan juga berharap agar kerja sama di masa yang akan datang bisa terjalin dengan baik. Kami berkomitmen untuk membantu Pemerintah baik itu daerah asal maupun daerah transit/tujuan terkait kasus-kasus kemanusiaan,” kata Musa.

Pater Antonius Faot, CS, sebagai Penasehat Satgas NTT Peduli di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau sangat mengapresiasi dengan apa yang dilakukan oleh Satgas NTT Peduli.
Menurut Pastor dari Kongregasi Scalabrinian itu, “Satgas NTT Peduli harus terus membangun kerja sama dengan pemerintah, dinas-dinas terkait, dan institusi-institusi/lembaga-lembaga yang berkatian dengan Visi-Misi Satgas NTT Peduli terutama soal-soal kemanusian.”
Pastor asal Timor Tengah Selatan tersebut menambahkan bahwa, “Jangan takut untuk mencintai, jangan takut untuk menjadi pribadi yang lembut, jangan takut untuk berbuat baik. Walaupun perbuatan baik kita tak selamnya dianggap baik oleh orang lain. Tetapi tetaplah berbuat yang terbaik bagi sesama” Tutupnya.
Adapun data nama anak-anak dan orang tua yang terlantar di Batam adalah sebagai berikut:
1) Orince Hawa Mail (TLL : Batam 14 Oktober 20020);
2) Imelda Febriyanti Mail (TTL : Batam, 10 Februari 2005);
3) Sarah Novita Mail (TTL : Batam, 30 November 2006);
4) Serlin Yakomina Mail, (TTL : Batam, 26 September 2011);
5) Yoseph Haan. (TTL : Alor, 13 Agustus 1966. Paman ke’empat anak yang ditelantarkan oleh orang tua di Batam)
Penulis : P. Tony CS.