MAUMERE, SALAMTIMOR.COM — Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere menggelar aksi demonstrasi damai mendesak Kejari Sikka untuk segera membuka takbir Pulbaket kasus pengadaan travo di IGD TC Hilers Maumere.
Pantauan Media, rute aksi PMKRI hari ini dimulai dari Margajuang PMKRI yang beralamat di Samping Pekuburan Cina, Kelurahan Kota Uneng menuju Polres Sikka dan terakhir di Kantor Kejari Sikka.
Di Kejari Sikka, PMKRI kemudian melakukan audiens dengan Pihak Kejaksaan sementara beberapa Orator tetap melakukan aksi orasinya di depan halaman kantor Kejaksaan Negeri Sikka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yakobus Tonce Horang, Germas PMKRI Maumere sekaligus Kordum dalam aksi tersebut menyatakan bahwa aksi PMKRI Maumere hari ini merupakan sebuah tuntutan moral.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan hasil investigasi dari data yang didapatkan, dan setelah beberapa bulan yang lalu melakukan audiens dengan Kejari Sikka, pihak Kejari menjanjikan untuk melakukan Pulbaket.
Sementara menjelang beberapa bulan Pihak Kejari sudah melaksanakan Pulbaket melalui beberapa Media yakin Spektrum dan Lentera Pos.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa hari ini pihaknya mempertanyakan kelanjutan proses tersebut, dan meminta Kejari Sikka untuk segera membuka takbir terkait Pulbaket tersebut. Sudah sejauh mana penanganan nya supaya tidak terjadi disinformasi di masyarakat.
Ia menyebutkan bahwa kalau memang tidak ada indikasi dalam pengadaan Travo di IGD TC Hillers Maumere tersebut, untuk segera di buka ke masyarakat, dan kalau ada indikasi segera lidik dan tetapkan tersangka,” pinta PMKRI.
“Kami akan tetap terus kawal kasus ini hingga tuntas sesuai data yang kami miliki. Kami akan menunggu dari pihak Kejaksaan soal kelanjutan penanganan kasus pengadaan Travo ini” ujarnya.
Flavianus Nong Raga, Ketua PMKRI Maumere mengatakan bahwa pihaknya menduga telah terjadi mark-up yang sangat besar dalam pengadaan Travo ini.
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh PMKRI, harga Travo tersebut tidak sesuai dengan kisaran harga 1,8 Miliar rupiah.
Menurutnya harga Travo tersebut berkisar sekitar 5 ratusan juta rupiah. Sehingga pihaknya mempertanyakan kemana aliran dana sisa satu miliar lebih tersebut.
Ia mendesak agar kasus ini segera dinaikan dari Pulbaket ke tahapan penyidikan dan penyidik. Pihaknya berharap agar Kejari Sikka harus bekerja lebih cepat dalam pengusutan kasus ini hingga tutas.
Sementara itu, PMKRI cabang Maumere memberikan beberapa rekomendasi melalui surat pernyataan sikap tentang dugaan KKN dalam pengadaan Travo di IGD TC Hillers Maumere yakni meminta Kejari Sikka untuk segera mengumumkan hasil Pulbaket kepada masyarakat, meminta Kejari Sikka untuk segera menentukan status pelaku penyalahgunaan kewenangan, penyalahgunaan keuangan, dan pengangkangan terhadap mekanisme, PMKRI Maumere dan masyarakat mendukung penuh pihak Kejaksaan untuk bertindak dan bersikap profesional sesuai sumpah jabatan dalam penegakkan supermasi hukum.
Kejari Sikka bekerjasama dengan elemen masyarakat untuk menyikapi dan membasmi pelaku korupsi yang terjadi secara sistemik di dalam tubuh pemerintah daerah Sikka, dan PMKRI menjadi garda terdepan untuk bekerja sama dengan pihak Kejari dalam mengusut tuntas dan membasmi kasus korupsi di kabupaten Sikka.
Tuntutan dan pilihan sikap ini akan terus di kawal sedapat mungkin untuk direkomendasikan ke lembaga penegak hukum yang lebih tinggi untuk ditindaklanjuti dan disikapi secara transparan sesuai mekanisme hukum dan peradilan yang berlaku.
Kejari Sikka harus menjadi motor penggerak bagi masyarakat untuk berani menyatakan ‘tidak’ terhadap korupsi, karena korupsi merendahkan derajat dan menghina martabat manusia, menjadikan Sikka sebagai contoh kinerja lembaga hukum dan peradilan yang transparan, jujur, bersih, profesional dan terutama mengedepankan nilai hukum dan peradilan di atas Kepentingan-kepentingan pragmatis. (**athy meaq)