RUANG KEPALA SEKOLAH DIBUKA, DUA PLT PILIH LAPOR POLISI

SoE, SALAMTIMOR.COM — Pasca meninggalnya mendiang Semuel Laoe, SH, maka ruangan Kepala Sekolah SMP Kristen 1 Amanuban Barat dan SMA Manek To Kuatnana tidak pernah dibuka.

Berdasarkan kesepakatan bersama Majelis Sinode GMIT, maka ruangan Kepala Sekolah hanya akan dibuka apabila dihadiri serta disaksikan oleh Majelis Sinode ex officio, Ketua Yapenkris GMIT Tois Neno, Majelis Jemaat Imanuel Kuatnana dan pihak Kepolisian serta dituangkan dalam Berita Acara.

Namun sayangnya, sebelum semua komponen terkait sebagaimana disebutkan diatas memutuskan untuk membukanya, justru orang lain yang tidak ada hubungan dengan kedua sekolah tersebut yang membukanya.

Kejadian tersebut terjadi pada hari Jumat, 12/03/2021 sekitar pukul 11.46 Wita.

Atas peristiwa ini, maka kedua Plt. Kepala Sekolah (SMP dan SMA) setelah berkoordinasi dengan Majelis Kuatnana, Ketua Klasis SoE Timur, Ketua Yapenkris Tois Neno dan Majelis Sinode sepakat untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib.

Plt. Kepala Sekolah SMP Kristen 1 Amanuban Barat, Sinorance Neno yang melihat langsung kejadian itu menegur oknum yang membuka ruangan Kepala Sekolah tersebut karena sebagai Plt. Kepala Sekolah dirinya tidak memerintahkan untuk membuka ruangan dimaksud.

“Saya menegur langsung orang itu, siapa yang suruh buka itu ruangan dan kenapa tidak lapor ke saya karena saya yang bertanggungjawab disini.” Jelas Neno kepada media ini.

“Ruangan itu berisi inventaris sekolah dan dokumen-dokumen penting seperti Ijazah, SKHUN, Ijin Operasional Sekolah, Pelepasan Hak Atas Tanah Sekolah dan lain-lain dokumen penting. Jika hilang, maka siapa yang akan bertanggungjawab?.” Tanya Neno

Pdt. Godlif Maunino, Ketua Majelis Jemaat GMIT Imanuel Kuatnana menyayangkan peristiwa dimaksud dan memilih menempuh jalur hukum karena ruangan itu berisi dokumen-dokumen penting.

“Karena sesuai kesepakatan, ruangan itu hanya akan dibuka jika ada pihak Yapenkris Tois Neno, Majelis Sinode GMIT ex-oficio, Majelis Jemaat, Plt. Kepala Sekolah SMP dan SMA serta pihak Kepolisian dan dituangkan dalam Berita Acara.” Tegas Maunino

Lanjutnya, “Atas kejadian ini, maka kita mengambil sikap melaporkan oknum tak dikenal tersebut berdasarkan bukti foto dan vidio kepada pihak kepolisian untuk mengamankannya karena yang bersangkutan tidak ada hubungan dengan sekolah dan bukan warga GMIT Imanuel Kuatnana.” Tutup Maunino

(Redaksi STC)

Pos terkait