Sinode GMIT Beri Piagam Penghargaan Kepada Yayasan AoC Bandung, YPKM dan KaSoGi

SoE, Salamtimor.com — Kerja nyata melalui pemberdayaan-pemberdayaan jemaat yang selama ini dilakukan oleh Yayasan Pelita Kehidupan Masyarakat (YPKM) dan Komunitas SoE Berbagi (KaSoGi) yang didukung oleh yayasan Ark of Christ (AoC) Bandung mendapat apresiasi berupa piagam penghargaan dari Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT).

Selain program-program pemberdayaan, piagam penghargaan tersebut juga diberikan atas partisipasi aktif yayasan AoC Bandung, YPKM dan KaSoGi dalam membantu pelayanan tim tanggap Siklon Trophys Seroja Majelis Sinode GMIT pada peristiwa alam Seroja yang terjadi pada bulan April 2021 lalu.

Piagam penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Wakil Sekretaris Majelis Sinode GMIT – Pdt. Elisa Maplani, M.Si kepada Pimpinan Yayasan AoC Bandung – Cellvia Marliapa K, Ketua YPKM – Sandy Matias Rupidara, Ketua KaSoGi – Nifron Fallo, saat membuka kegiatan perayaan paskah jemaat GMIT Imanuel Nifukani – Klasis SoE Timur pada tanggal 27 April 2022 di Nifukani.

Dalam suara gembalanya, Pdt. Elisa Maplani, M.Si tak henti-hentinya menyampaikan terima kasih yang tulus dan apresiasi tinggi kepada Yayasan AoC Bandung, YPKM, dan KaSoGi yang bersinergi begitu baik sehingga dapat membantu jemaat-jemaat GMIT yang ada di Nusa Tenggara Timur.

“Atas nama Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepedulian yang dilakukan oleh AoC Bandung, YPKM dan KaSoGi dalam melayani jemaat-jemaat GMIT. Sekali lagi, terima kasih yang sebesar-besarnya.”

Lanjut Pendeta Maplani, “Saya diutus sebagai tanda hormat Gereja Masehi Injili di Timor kepada yayasan AoC Bandung, YPKM dan KaSoGi atas kerja-kerja holistic yang luar biasa yang telah dilakukan. Ada bantuan Sumur bor, pemberdayaan masyarakat petani dan bantuan-bantuan lainnya. Ini satu berkat yang luar biasa yang Tuhan hadirkan bagi Gereja Masehi Injili di Timor melalui para hamba Tuhan ini.”

“Yayasan ini tidak saja membawa orang untuk hidup diseberang kematian. Tapi melakukan aksi-aksi nyata bagi upaya pemberdayaan ekonomi jemaat. Pertanda kepedulian untuk mempersiapkan hidup diseberang kematian dalam persekutuan dengan Tuhan kelak, tapi juga menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah di bumi ini seperti doa Yesus: datanglah kerajaan-Mu dibumi ini seperti di Sorga. Dan yayasan ini telah melakukan pelayanan yang holistic.”

Pendeta Maplani juga menyampaikan bahwa GMIT tidak bisa bekerja sendiri menyelesaikan setiap problem kehidupan jemaat. Untuk itu, maka GMIT terbuka kepada siapapun tanpa memandang denominasi gereja untuk meningkatkan kehidupan jemaat ke arah yang lebih baik demi hormat dan kemuliaan nama Tuhan.

“Kami dari Gereja Masehi Injili di Timor sebagai wujud rasa hormat kami dan komitmen untuk bekerja sama, kita terbuka tanpa memandang denominasi apapun. GMIT yang beranggotakan satu juta lebih jemaat yang tersebar diseluruh Nusa Tenggara Timur, Sumbawa, Surabaya dan Batam, kami berkomitmen gereja tidak bisa menutup diri untuk mengatasi persoalan-persoalan ini sendiri.”

“Gereja harus membuka diri untuk bekerja sama dengan semua orang. Semua mereka yang berkomitmen, yang punya hati, yang digerakan oleh Tuhan untuk melakukan yang terbaik bagi jemaat Tuhan tanpa memandang asal-usul gereja, tanpa memandang denominasi apapun. Kita menyembah kepada Tuhan yang sama yakni Yesus Kristus, pemilik dan kepala gereja.”

“Kami dari Sinode Gereja Masehi Injili di Timor menyampaikan penghargaan berupa piagam atas kerja sama yang baik dalam rangka membangun spiritualitas umat, dan juga pemberdayaan-pemberdayaan ekonomi jemaat yang sudah dilakukan dan kita berharap agar terus dilakukan untuk kebaikan-kebaikan jemaat Tuhan.” tutup Pendeta Elisa Maplani. (Inyo Faot/STC)

Pos terkait