SoE, SALAMTIMOR.COM — Dalam rangka mempersiapkan para guru untuk melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka secara terbatas di tengah pandemi Covid-19, maka SMA Kristen Kesetnana menggelar kegiatan In House Training (IHT).
Hadir sebagai nara sumber pada kegiatan IHT tersebut diantaranya Korwas SMA/SMK Kab. TTS, Drs. Ngelu Njudang, Pengawas Pembina, Yunus Taloim, dan Kain Punuf, S.Pd.
kegiatan In House Training (IHT) ini
digelar di ruang aula sekolah setempat yang akan berlangsung selama 3 hari, terhitung Senin, (23 /8/ 2021) dan akan berakhir pada Rabu, (25 /8/ 2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Drs. Ngelu Njudang, Koordinator Pengawas (Korwas) SMA/SMK Kab. TTS, saat membuka kegiatan (IHT) menyampaikan bahwa” kegiatan yang digelar oleh para guru di SMA Kristen Kesetnana merupakan kegiatan yang sangat bermartabat karena menurutnya setiap mengawali tahun pelajaran baru maka para guru wajib duduk bersama untuk menyiapkan perangkat pembelajaran, apa lagi pada saat ini kita masih berada dalam situasi pandemi Covid-19. Karena itu sekalipun proses KBM tidak berjalan normal seperti waktu lalu, tetapi para peserta didik harus dilayani secara maksimal.” ucap Ngelu.
Lanjut Ngelu, dalam kegiatan IHT ini, para guru akan dibekali dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi program semester, program tahunan, penghitungan KKM, analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, analisis model pembelajaran hingga analisis hasil model pembelajaran.
Ia, juga berharap agar dengan adanya kegiatan IHT tersebut para guru dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh kepada para peserta didik yang ada agar mutu pendidikan dapat ditingkatkan sekalipun masih berada pada situasi yang tidak normal.” harap Njudang.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala SMA Kristen Kesetnana, Eodia Oematan, S.Pd. ,SD, kepada awak media menyampaikan bahwa In House Training (IHT) selama 3 hari ini bertujuan untuk mempersiapkan para guru dalam menyusun perangkat pembelajaran pada tahun pembelajaran 2021/2022 dan sekaligus penyegaran bagi para guru.
“Kegiatan ini juga merupakan penyegaran bagi para guru yang ada karena kita masih dalam kondisi pandemi Covid-19, kurang lebih sudah 2 tahun tatap muka ini jarang sekali, sehingga perlu ada penyegaran melalui kegiatan IHT ini dan juga persiapan perangkat pembelajaran.” Jelas Eodia.
Eodia, menambahkan bahwa, “kegiatan IHT ini diikuti oleh semua gurunya yang berjumlah 24 orang. Ia, juga berharap dengan adanya kegiatan IHT tersebut para guru sudah memiliki bekal dalam melaksanakan tugas pelayanan mereka sesuai tupoksi masing-masing agar dapat melayani para peserta didik baik secara daring maupun luring.” tutup Oematan.
Penulis: Inyo Faot