PAPUA, SALAMTIMOR.COM — Wacana penutupan akses keluar masuk (Lockdown) di bumi Cendrawasih oleh pemerintah Papua demi menekan penyebaran Covid-19 yang rencananya akan berlangsung mulai dari tanggal 1 s/d 31 Agustus 2021 mendapat respon positif dari DPRD Papua.
Menurut Wakil Ketua 1 DPRD Papua, Yunus Wonda, kebijakan menutup akses pintu keluar-masuk Papua masih sebatas rencana Pemerintah Provinsi. Sebab, kebijakan tersebut belum diputuskan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe.
“Secara resmi kan belum diputuskan. Hanya saja pak gubernur mengingatkan sejak dini bahwa lockdown di bulan Agustus agar masyarakat bisa menyiapkan diri mulai dari sekarang. Implementasinya beliau belum putuskan secara resmi dan belum disampaikan,” kata Wonda usai Sidang Paripurna, Kamis 22 Juli 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wonda juga menekankan agar masyarakat tidak meremehkan Covid-19, apalagi menganggap virus tersebut sebagai lelucon. Sebab, pasien Covid-19 kini terus meningkat hingga rumah sakit kewalahan.
“Jangan menganggap sepele tentang Covid-19, namun masyarakat harus mewanti-wanti. Taati Prokes. Pastikan cuci tangan, hindari sentuhan dan pastikan diri kita tetap sehat. Keluarga aman, teman aman. Sekali lagi jangan anggap remeh, karena Covid-19 ini banyak yang menganggap lelucon tetapi sebenarnya ini nyata,” ucap Wonda.
Lockdown Tak Pengaruhi Ekonomi Masyarakat
Wonda berpendapat kebijakan lockdown tidak berpengaruh kepada ekonomi masyarakat, karena kebijakan ini lebih berpengaruh kepada masyarakat yang mempunyai aktivitas di luar atau bepergian ke Jakarta.
“Yang paling berpengaruh itu kita yang pulang pergi Jakarta, karena untuk masalah ekonomi tidak, karena ada kargo untuk kapal laut maupun udara tetap jalan. Lockdown bukan berarti semuanya tutup,” kata Wonda.
Tak hanya untuk masyarakat beraktivitas tinggi, sambung Wonda, lockdwon juga akan berdampak pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) maupun Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas).
“Tentu hal ini (lockdown) juga akan berdampak pada pelaksanaan PON, akan tetapi sampai hari ini pihak penyelenggara PB PON tetap dalam posisi prokes menjadi prioritas, dan tetap fokus penyelenggaraan tanggal 2-15 Oktober 2021 tetap sesuai dengan jadwal,” ujarnya.
Ibaratkan Covid-19 Pembunuh Massal, Pelan Tapi Pasti
Wonda meminta seluruh masyarakat agar menunggu keputusan resmi dari Pemerintah Provinsi Papua terkait kebijakan lockdown yang direncanakan pada bulan Agustus mendatang.
“Kita jangan berpikir negatif, tetapi jika kondisi kita sehat dan aman berharap Covid-19 ini cepat akan hilang. Jika semakin naik, maka harus diwaspadai,” ucap pria yang pernah menjabat Ketua DPR Papua ini.
Ia juga berpesan kepada masyarakat agar terus menjaga diri, tetap sehat dan mematuhi protokol kesehatan.
“Masyarakat terus menjalankan prokes dan juga sosialisasi terus di lakukan karena Covid-19 ini ibarat pembunuh massal yang pelan tetapi pasti, karena itu harus kita antisipasi,” kata Wonda.. (Sumber: Kabarpapua)