Waspadai Peningkatan Suhu Panas di Indonesia, Ini Penjelasan BMKG

- Redaksi

Kamis, 19 Mei 2022 - 13:22 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 0 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salamtimor.com – Masyarakat di beberapa wilayah Indonesia mengeluhkan suhu panas yang tak biasa pada akhir-akhir ini.

Terkait fenomena tersebut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan. Ada beberapa penyebab suhu panas di Indonesia.

Suhu panas yang dirasakan masyarakat tergolong bukanlah hal yang lazim terjadi. Karena beberapa wilayah yang biasanya bersuhu dingin juga merasakan cuaca panas ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, Indonesia masih berada dalam musim penghujan. Lantas apa saja penyebab suhu panas di Indonesia? Berikut ini penjelasannya.

Penyebab Suhu Panas di Indonesia

BMKG memberikan penjelasannya terkait dengan meningkatnya suhu panas dibeberapa wilayah di Indonesia, diantaranya yaitu:

1. Berdasarkan data dari pengamatan BMKG, selama periode tanggal 1-7 Mei 2022 suhu maksimum terukur berkisaran antara 33 hingga 36.1°C. Dengan suhu maksimum tertinggi 36.1°C yang terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.

Sementara itu, suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir tercatat sekitar 38.8°C di wilayah Palembang pada tahun 2019. Sedangkan pada bulan Mei tercatat sekitar 38.8°C di wilayah Temindung Samarinda pada tahun 2018.

2. Fenomena perubahan suhu menjadi terik pada siang hari dapat disebabkan karena beberapa hal berikut ini:

• Posisi semu matahari yang saat ini menunjukkan berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayaj di Indonesia sudah mulai memasuki musim kemarau. Dimana tingkat pertumbuhan awan serta fenomena hujan akan semakin berkurang. Sehingga cuaca cerah hingga terik pada pagi sampai dengan siang akan lebih mendominasi.

• Dominasi cuaca yang cerah sedangkan tingkat perawanan rendah dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari pada permukaan bumi. Sehingga kondisi cuaca yang dirasakan oleh masyarakat cenderung cukup terik di siang hari.

3. Suhu terik dibeberapa wilayah Indonesia (bukan disebabkan fenomena gelombang panas). Menurut badan World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau “Heatwave” merupakan fenomena dimana kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari berturut-turut. Dimana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata mencapai 5°C atau lebih.

Fenomena gelombang panas tersebut biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti di wilayah Eropa dan Amerika. Hal ini dipicu oleh keniakan atmosfer di lintang menengah. Sedangkan yang terjadi di Indonesia merupakan fenomena kondisi suhu panas atau terik dalam skala variabilitas harian.

4. Kondisi suhu panas atau terik di Indonesia harus diwaspadai hingga pertengahan Mei.

Demikian tadi penjelasan mengenai beberapa penyebab suhu panas di Indonesia. Semoga informasi tersebut menambah kewaspadaan Anda, namun tetaplah tenang! (*)

Berita Terkait

IDRIP NTT Gelar Rakor Triwulan I Tahun 2024 Tingkat Provinsi
Evaluasi Pelaksanaan Program, IDRIP Provinsi NTT Gelar Rakor Triwulan IV
Pj. Gubernur NTT Bersama 3 Bupati dari NTT Raih Penghargaan IGA 2023
Dibangun Sejak Tahun 2020 Dengan Anggaran Rp. 173 Miliar, SPAM Kali Dendeng Kupang Diresmikan Presiden Jokowi
Diresmikan Presiden Jokowi, RS dr. Ben Mboi Kupang Miliki Fasilitas Canggih dan Cukup Lengkap
IDRIP Wilayah II NTT Bangun Ketangguhan Masyarakat Melalui Program DESTANA di Manggarai Barat dan Alor
Kemenkes Terapkan Inovasi Wolbachia Atasi Penyakit Demam Berdarah
Diprediksi Bertahan Hingga Februari 2024, BMKG Ungkap Dampak El Nino

Berita Terkait

Sabtu, 3 Februari 2024 - 22:58 WITA

Syukuran Tahunan, IPPAT dan INI Berbagi Kasih Kepada Anak-Anak Stunting di Desa Kesetnana

Selasa, 19 Desember 2023 - 11:12 WITA

Lantik 12 Pejabat Eselon II, Bupati TTS: Kita Harus Pertahankan Opini WTP

Sabtu, 9 Desember 2023 - 12:54 WITA

Tanggap Terhadap Wilayah Terdampak Kekeringan, BPBD TTS Salurkan Air Bersih

Kamis, 7 Desember 2023 - 09:21 WITA

Pemkab TTS Raih Predikat B Akuntabilitas Kinerja Tahun 2023 Setelah Sepuluh Tahun Memperoleh Nilai CC

Selasa, 5 Desember 2023 - 23:52 WITA

Kepsek SMPN Nefotes: YASPENSI Beri Warna Tersendiri Dalam Pendampingan Literasi

Selasa, 5 Desember 2023 - 16:53 WITA

Hadiri Hari Bhakti PU, Bupati TTS Tegaskan ASN Harus Netral Pada Pemilu 2024

Sabtu, 2 Desember 2023 - 23:34 WITA

Upah Masyarakat Pekerja Jalan Rabat Belum Dibayarkan, Ini Penjelasan Kepala Desa Hoi

Rabu, 29 November 2023 - 17:29 WITA

Gigitan HPR di Kabupaten TTS Capai 2.132 Kasus, 11 Orang Meninggal Dunia

Berita Terbaru