Antisipasi Krisis Pangan Global, Pemprov NTT Kembangkan Tanaman Sorgum Seluas 9.500 Ha

- Redaksi

Kamis, 23 Februari 2023 - 10:50 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 18 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur Heribertus Nabit (kanan) sedang melakukan panen perdana tanaman sorgum yang ditanam para siswa SMP Negeri Satar Mese beberapa waktu lalu.

Bupati Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur Heribertus Nabit (kanan) sedang melakukan panen perdana tanaman sorgum yang ditanam para siswa SMP Negeri Satar Mese beberapa waktu lalu.

NTT, Salamtimor.com — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengembangkan tanaman sorgum seluas 9.500 hektare untuk meningkatkan ketahanan pangan warga NTT dalam rangka mengantisipasi apabila terjadi krisis pangan secara global.

“Pemerintah NTT menargetkan 9.500 dari 34.000 hektare yang dikembangkan di seluruh kabupaten/kota di NTT. Tanaman sorgum itu sudah ada yang dipanen oleh warga setempat,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur Lecky Frederich Koli di Kupang, Rabu (22/2/2023).

Ia mengatakan tanaman sorgum gencar dikembangkan di Provinsi NTT, karena kondisi iklim di provinsi berbasis kepulauan ini sangat mendukung tumbuhnya tanaman sorgum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut dia pemerintah NTT terus mendorong para petani untuk menanam tanaman sorgum untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus untuk meningkatkan pendapatan ekonomi petani.

“Ketika terjadi krisis pangan secara global, kebutuhan pangan masyarakat NTT tetap aman karena persediaan pangan sangat bervariasi ada jagung, sorgum, maupun tanaman pangan lain. NTT tidak mengalami kesulitan pangan apabila semua komoditas unggulan yang ada itu terus dikembangkan masyarakat,” kata Lecky Frederich Koli.

Foto Tanaman Sorgum

Sementara itu Bupati Manggarai, Heribertus Nabit mengatakan tanaman sorgum terus dikembangkan di beberapa daerah di wilayah itu termasuk dilakukan pada sejumlah lembaga pendidikan seperti SMP Negeri Satarmese.

Ia mengatakan tanaman sorgum dapat menjadi salah satu alternatif dalam memperkuat ketahanan pangan di tengah cuaca yang tidak menentu akibat perubahan iklim.

“Dengan cuaca yang tidak jelas seperti sekarang ini, sebagai bagian dari perubahan iklim tentu tidak bisa berharap terlalu banyak pada produksi padi, karena produksi padi menjadi tidak menentu, kami berharap bahwa padi yang tidak menentu ini bisa ditutup oleh komoditas lain, termasuk sorgum,” kata Bupati Heribertus Nabit.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “NTT Kembangkan Pertanaman Sorgum 9.500 Hektare”

Berita Terkait

Pemerintah Resmi Naikan Harga Beras, Harga Eceran Tertinggi Kualitas Premium di NTT Capai Rp. 14.400 per Kilogram
Ternyata Bunga Pinjaman KUR Hanya 3%, Bukan 6%!
Calon Kepala Desa di Kecamatan Landu Leko Deklarasi Damai Pilkades 2020

Berita Terkait

Selasa, 23 April 2024 - 12:46 WITA

IPS gelar Kegiatan Membangun Budaya Literasi Sains, Numerasi, dan Bahasa Inggris Melalui Game Bagi Siswa SD di Desa Kesetnana

Jumat, 5 April 2024 - 20:46 WITA

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno

Sabtu, 3 Februari 2024 - 22:58 WITA

Syukuran Tahunan, IPPAT dan INI Berbagi Kasih Kepada Anak-Anak Stunting di Desa Kesetnana

Minggu, 10 Desember 2023 - 23:03 WITA

Bupati TTS Hadiri Kegiatan Sosialisasi Transparansi PBJ Satuan Pendidikan dan Onboarding UMKM Lokal

Sabtu, 9 Desember 2023 - 12:54 WITA

Tanggap Terhadap Wilayah Terdampak Kekeringan, BPBD TTS Salurkan Air Bersih

Kamis, 7 Desember 2023 - 09:21 WITA

Pemkab TTS Raih Predikat B Akuntabilitas Kinerja Tahun 2023 Setelah Sepuluh Tahun Memperoleh Nilai CC

Selasa, 5 Desember 2023 - 23:52 WITA

Kepsek SMPN Nefotes: YASPENSI Beri Warna Tersendiri Dalam Pendampingan Literasi

Selasa, 5 Desember 2023 - 16:53 WITA

Hadiri Hari Bhakti PU, Bupati TTS Tegaskan ASN Harus Netral Pada Pemilu 2024

Berita Terbaru

TTS

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno

Jumat, 5 Apr 2024 - 20:46 WITA