NTT, Salamtimor.com — Program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) Wilayah II Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali membangun ketangguhan masyarakat melalui program Desa Tangguh Bencana (DESTANA) di kabupaten Manggarai Barat dan kabupaten Alor.
Untuk kabupaten Manggarai Barat, IDRIP membangun ketangguhan masyarakat siaga bencana di enam desa dan satu kelurahan diantaranya desa Batu Tiga, desa Nangga Kantor Barat, desa Gorontalo, desa Golo Sepang, desa Macang Tanggar, dan kelurahan Labuan Bajo.
Sedangkan di kabupaten Alor tersebar di enam kelurahan, antara lain kelurahan Binongko, kelurahan Kalabahi Barat, kelurahan Kalabahi Timur, kelurahan Kalabahi Kota, kelurahan Mutiara, kelurahan Wetabua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Desa-desa dan kelurahan-kelurahan tersebut dipilih untuk diperkuat dengan program DESTANA dikarenakan memiliki resiko tinggi jika terjadi bencana tsunami dan gempa.
Jika sudah diperkuat kelembangaannya dan mereka yang sudah dilatih dapat mengantisipasi dan terjun langsung memberikan tanggap bencana terhadap warga desa, maka korban bencana dapat diminimalisir. Untuk itu dibutuhkan komitmen dan keseriusan yang nyata dari semua pihak.
Total pertemuan di masing-masing desa/kelurahan mencapai 29 kali pertemuan, sedangkan saat ini kegiatan di tingkat desa telah memasuki pertemuan ke-9 dengan tema penyusunan peta resiko partisipatif.
Diharapkan relawan-relawan yang sudah dilatih meningkatkan kesiapsiagaan dan mempersiapkan diri menjadi pilar utama dalam menyelamatkan masyarakat ketika terjadi bencana.
Terdapat 10 output yang akan dicapai dari kegiatan ini diantaranya adalah:
1) Penilaian Ketangguhan Desa;
2) Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) tingkat Desa/Kelurahan;
3) Tim Relawan Penanggulangan Bencana tingkat Desa/Kelurahan;
4) Peta Risiko Tsunami tingkat Desa/kelurahan berbasis partisipatif dan inklusif;
5) Rencana Aksi Komunitas untuk PRB gempa bumi dan tsunami;
6) Peringatan Dini Berbasis Komunitas;
7) Rencana Evakuasi Mandiri;
8) Keluarga Tangguh Bencana (KATANA);
9) Simulasi Rencana Evakuasi Mandiri;
10) Mitigasi Struktural dan Non Struktural.
Program ini perlu dukungan semua pihak baik dari sisi perencanaan dan penganggaran sehingga adanya keberlanjutan untuk pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) yang lain.