JOKOWI ITU PEMIMPIN BERMENTAL BAJA, BERHATI MULIA

- Redaksi

Sabtu, 12 Desember 2020 - 00:03 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 2 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Ketua Komisi IV DPRD Kab. TTS, Ketua DPC Partai HANURA Kab. TTS

Foto: Ketua Komisi IV DPRD Kab. TTS, Ketua DPC Partai HANURA Kab. TTS

Oleh : Marten Tualaka, SH, M.Si

Secara pribadi saya  sangat suka gaya kepemimpinan Jokowi . Untuk sesuatu tujuan yang mulia beliau tidak banyak drama, berani ambil resiko,konsisten, powerfull.

Tapi disisi lain, dia sangat lembut kepada rakyat kecil, perduli, selalu memikirkan yang terbaik untuk masa depan bangsa dan berpedoman pada keinginan rakyat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beliau tidak ingin berada di daerah abu-abu, tidak mau berada di persimpangan, tidak mau bermain aman dengan tidak memaksakan UU Cipta Kerja. “Biar saja Presiden selanjutnya yang berpikir, karena takut didemo banyak orang.. “Tapi beliau tidak begitu. Dia keras kepala, “sekarang, atau kita tidak pernah berubah sama sekali !”

Banyak orang terjebak dengan cara berpikir dan gaya kepemimpinan beliau. Beliau merevolusi cara berfikir kita yang selama ini menjadi budaya yang membuat bangsa kita tidak  maju-maju.

Demonstrasi yang terjadi di Kota Jakarta dan sejumlah daerah membuktikan bahwa ada penolakan atas penetapan UU Cipta Kerja, padahal setelah ditelusuri sebenarnya banyak orang termasuk mereka yang getol untuk menolak UU tersebut sepertinya  mereka sendiri belum membaca, mencermati Pasal demi Pasal dan ayat demi ayat. sikap penolakan atas UU Citpa Kerja hanya berdasarkan asumsi yang tidak mendasar.

Para pendemo atau para profokator  demo mereka mati-matian berjuang untuk menuntut suatu kebijakan yang dianggap merugikan rakyat kecil, merusak lingkungan, tapi hanya menguntungkan para pengusaha kaum kapitalis, yang sebenarnya menurut fakta belum pasti.

UU Cipta Kerja atau UU sapu jagat itu bisa disebut UU gila, itu merampas pundi-pundi mafia perizinan di seluruh Indonesia. Perizinan usaha itu bisnis ratusan miliar rupiah dan tidak terdeteksi pajak, yang dikontrol lewat peraturan daerah. Belum lagi LSM dan Ormas yang bermain disana.

Pasti demo, tidak mungkin tidak, periuk nasi para tikus  di daerah dibakar sama  Jokowi, bagaimana tidak ngamuk ???

DPR kali ini 80 persen setuju dan mendukung percepatan keluarnya UU. Jokowi berhasil memainkan tarik ulur dengan tepat sehingga semua ada di satu kapal. Yah, kalau ada yang menolak paling partai-partai cari muka yang diawal setuju, ternyata diakhir sok jadi pahlawan juga.

Jokowi sangat siap untuk menghadapi segala konsekuensi. Bahkan di masa pandemi ini, kita seharusnya inflasi, harga-harga meroket naik karena mainan mafia pangan. Tapi tidak demikian. Cabe tetap, beras terkontrol, gula harga masih sama.

Yang lebih luar biasa lagi, meski di demo besar-besaran, rupiah malah menguat. mereka yang ingin rupiah anjlok, malah kehabisan amunisi. Mereka menarik diri, “dari pada kebablasan, lebih baik simpan saja amunisinya untuk perang 2024..”

Meski sempat di bilang lemah dan bingung, plin-plan tapi Jokowi membuktikan bahwa dia bisa bertangan besi kalau tujuannya baik. Dia tidak tolerir, meski beberapa Gubernur bermuka dua dengan melempar masalah ke wajahnya.

Saya suka caranya. beliau adalah Presiden terunik yang kita punya. Entah kapan kita punya model pemimpin seperti dia lagi. Kita nikmati saja apa yang terhidang sekarang ini. semoga ke depan ada kader, ada anak bangsa seperti beliau.

Demo besar-besaran kemarin, malah membuat cinta pendukung Jokowi kembali lagi. Termasuk saya, sejak awal terjadi polemik soal Omnibus Law Cipta Kerja diperdebatkan. Secara pribadi, saya tetap optimis bahwa bapak Jokowi, Presiden kita tidak mungkin ambil suatu kebijakan yang mengorbankan rakyatnya sendiri di periode terakhir masa jabatannya…

Hormat, bapak Presiden. Saya harus akui bapak benarbenar brilian dalam merevolusi mental bangsa ini..

Percayalah, saya, kami, dan kita semua   akan mengawalmu terus sampai periodemu berakhir. Itu harapan kami.

Berita Terkait

Bahaya Perpanjang Masa Jabatan Kepala Desa
Kemerdekaan Pers: Dewan Pers Dilarang Minta Perusahaan Pers Melakukan Pendaftaran!
Sejarah Sumpah Pemuda dan Asa Kita
PERAWATAN DIRI PADA ORANG HIV/AIDS DENGAN KOINFEKSI TB (TUBERCULOSIS)
Analisis Terhadap Diskresi Keputusan Penundaan Pilkades
Kisah Kain Lap dari Celana Dalam Kotor
Menunda Pilkades: Situasional atau By Design?
ANAK SULIT DIATUR, SALAH SIAPA?

Berita Terkait

Selasa, 23 April 2024 - 12:46 WITA

IPS gelar Kegiatan Membangun Budaya Literasi Sains, Numerasi, dan Bahasa Inggris Melalui Game Bagi Siswa SD di Desa Kesetnana

Jumat, 5 April 2024 - 20:46 WITA

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno

Sabtu, 3 Februari 2024 - 22:58 WITA

Syukuran Tahunan, IPPAT dan INI Berbagi Kasih Kepada Anak-Anak Stunting di Desa Kesetnana

Minggu, 10 Desember 2023 - 23:03 WITA

Bupati TTS Hadiri Kegiatan Sosialisasi Transparansi PBJ Satuan Pendidikan dan Onboarding UMKM Lokal

Sabtu, 9 Desember 2023 - 12:54 WITA

Tanggap Terhadap Wilayah Terdampak Kekeringan, BPBD TTS Salurkan Air Bersih

Kamis, 7 Desember 2023 - 09:21 WITA

Pemkab TTS Raih Predikat B Akuntabilitas Kinerja Tahun 2023 Setelah Sepuluh Tahun Memperoleh Nilai CC

Selasa, 5 Desember 2023 - 23:52 WITA

Kepsek SMPN Nefotes: YASPENSI Beri Warna Tersendiri Dalam Pendampingan Literasi

Selasa, 5 Desember 2023 - 16:53 WITA

Hadiri Hari Bhakti PU, Bupati TTS Tegaskan ASN Harus Netral Pada Pemilu 2024

Berita Terbaru

TTS

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno

Jumat, 5 Apr 2024 - 20:46 WITA