MENJADI PEMIMPIN PUBLIK YANG JUJUR

- Redaksi

Sabtu, 12 Desember 2020 - 00:14 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 1 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Ketua Komisi IV DPRD Kab. TTS, Ketua DPC Partai HANURA Kab. TTS

Foto: Ketua Komisi IV DPRD Kab. TTS, Ketua DPC Partai HANURA Kab. TTS

Oleh: Marten Tualaka, SH, M.Si

(Refleksi Pagi)

Apa yang membedakan antara perkataan pemimpin publik yang jujur dan perkataan pemimpin publik yang fasik dan jahat?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mari simak ungkapan Amsal 11:11! “Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.”

Sebuah wilayah, baik itu suatu kota, suatu provinsi, bahkan suatu negara, akan menjadi maju dan berkembang pesat bila pemimpinnya berkarakter jujur. Pemimpin seperti ini hanya akan memikirkan kemajuan dari daerah atau negaranya.

Perkataan-perkataannya akan selalu konstruktif, tidak munafik, dan mendatangkan berkat bagi kemajuan bersama. Ia tentu akan membenci kejahatan dan ia akan selalu setia untuk bertindak secara adil dan benar untuk kepentingan rakyatnya. Pemimpin seperti ini pasti menjadi berkat bagi semua.

Menjadi seorang pemimpin publik di dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia, memang suatu hal yang tidak mudah. Seperti yang dinasihatkan Amsal, kejujuran dan integritas kehidupan seorang pemimpin publik adalah modal utama dalam memajukan suatu daerah atau suatu negara.

Tanpa adanya modal dasar kejujuran dalam ketulusan hati, maka kejahatan, kemunafikan, dan penyelewengan dalam berbagai bentuk akan mudah merajalela dan merusak masyarakat.

Oleh sebab itu, wahai orang Kristen yang berkiprah di ruang publik, marilah kita belajar untuk hidup dalam kejujuran!

Memanglah pasti ada banyak tantangan, tetapi di dalam kehidupan yang jujur, tulus, dan berintegritas, Tuhan pasti akan menganugerahkan hikmat-Nya serta menyertai kita senantiasa. Mari belajar jujur!

Selamat berakhir pekan! Semoga kita menjalani masa-masa Adventus dengan terus bersyukur dan terus memohon tuntunan serta pertolongan Sang Juruselamat.

Berita Terkait

Bahaya Perpanjang Masa Jabatan Kepala Desa
Kemerdekaan Pers: Dewan Pers Dilarang Minta Perusahaan Pers Melakukan Pendaftaran!
Sejarah Sumpah Pemuda dan Asa Kita
PERAWATAN DIRI PADA ORANG HIV/AIDS DENGAN KOINFEKSI TB (TUBERCULOSIS)
Analisis Terhadap Diskresi Keputusan Penundaan Pilkades
Kisah Kain Lap dari Celana Dalam Kotor
Menunda Pilkades: Situasional atau By Design?
ANAK SULIT DIATUR, SALAH SIAPA?

Berita Terkait

Selasa, 23 April 2024 - 12:46 WITA

IPS gelar Kegiatan Membangun Budaya Literasi Sains, Numerasi, dan Bahasa Inggris Melalui Game Bagi Siswa SD di Desa Kesetnana

Jumat, 5 April 2024 - 20:46 WITA

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno

Sabtu, 3 Februari 2024 - 22:58 WITA

Syukuran Tahunan, IPPAT dan INI Berbagi Kasih Kepada Anak-Anak Stunting di Desa Kesetnana

Minggu, 10 Desember 2023 - 23:03 WITA

Bupati TTS Hadiri Kegiatan Sosialisasi Transparansi PBJ Satuan Pendidikan dan Onboarding UMKM Lokal

Sabtu, 9 Desember 2023 - 12:54 WITA

Tanggap Terhadap Wilayah Terdampak Kekeringan, BPBD TTS Salurkan Air Bersih

Kamis, 7 Desember 2023 - 09:21 WITA

Pemkab TTS Raih Predikat B Akuntabilitas Kinerja Tahun 2023 Setelah Sepuluh Tahun Memperoleh Nilai CC

Selasa, 5 Desember 2023 - 23:52 WITA

Kepsek SMPN Nefotes: YASPENSI Beri Warna Tersendiri Dalam Pendampingan Literasi

Selasa, 5 Desember 2023 - 16:53 WITA

Hadiri Hari Bhakti PU, Bupati TTS Tegaskan ASN Harus Netral Pada Pemilu 2024

Berita Terbaru

TTS

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno

Jumat, 5 Apr 2024 - 20:46 WITA