“KITA BISA”

- Redaksi

Sabtu, 30 Januari 2021 - 01:36 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 0 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keterangan Foto: Pdt. Vinny Tanaem-Bria, S.Th (Ketua Majelis Jemaat GMIT Oefatu, Klasis SoE Timur). Foto diambil sebelum Pandemi COVID-19.

Keterangan Foto: Pdt. Vinny Tanaem-Bria, S.Th (Ketua Majelis Jemaat GMIT Oefatu, Klasis SoE Timur). Foto diambil sebelum Pandemi COVID-19.

Oleh: Pdt. Vinny Tanaem-Bria, S.Th

(Sebuah Refleksi Ditengah Pandemi COVID-19)

Beberapa hari terakhir, sempat terguncang karena dengar kabar beberap rekan sepelayanan dan orang-orang yang saya kenal, telah terpapar COVID-19. Saya dan suami menahan diri untuk tidak keluar rumah selama beberapa waktu karena drop.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Suara sirine mobil jenazah seolah penentu kontrol psikis kami. Namun, kami kemudian merasa tertolong dengan beberapa orang yang secara terbuka sharing tentang bagaimana kondisi mereka sebelum dan sesudah terpapar.

Ada yang terkejut, menyangka aman, padahal sudah terpapar. Ada yang terpaksa dirawat inap, ada yang isolasi mandiri di rumah. Ada yang sangat kuatir dengan orang tua yang rentan, ada pula yang tak henti mendukung kerabatnya dari jauh dengan cinta dan doa. Ada yang menangis histeris karena tak siap ketika orang terkasihnya keburu meninggal. Tetapi mulai bangkit dan mencoba bertahan beberapa hari setelahnya.

Melihat optimisnya mereka untuk sembuh, sungguh itu menguatkan kami. Tentu tak gampang mengungkapkan hal ini, karena komunitas kita belum sepenuhnya siap menyambutnya sebagai sesuatu yang pantas dibagi.

Terlepas dari memiliki penyakit penyerta atau tidak, kesiapan mental menentukan persentase kesembuhan. Dan aura positif lingkungan di sekitarnya akan mempercepat pemulihan.

Dalam Novel Wijaya Kusuma, Mama Maria Matildis Banda bilang, “Sakit di tengah pelukan yang bersih dan segar adalah jalan pertama menuju kesembuhan.” Lingkungan yang “pikirannya bersih” akan ikut menyembuhkan penghuninya. Kepala yg sakit luar biasa seketika mereda segera setelah dicium suami atau anak, pernahkah anda mengalaminya?

Rumah Sakit tidak hanya jadi tempat yang dituju ketika sakit. Rumah Sakit juga dihuni oleh orang-orang sehat yang intens “menyentuh” penyakit tapi “diminta” untuk tidak boleh sakit.

Tingkat kesadaran masyarakat yang rendah dan kesiapan pemerintah yang dinilai lambat, menyebabkan rumah-rumah sakit collapse.

Kita bisa membayangkan betapa sulitnya para dokter, perawat atau tenaga kesehatan mengontrol diri. Kondisi psikis para tenaga kesehatan drop sejalan dengan laju angka positif COVID-19 yang melonjak, fisik mereka dipaksa melebihi kapasitas karena minim fasilitas.

Singkat kata, KITA SEMUA sedang sakit.

Tidak ada satupun diantara kita yang ada dalam kondisi aman. Artinya, KITA SEMUA butuh treatment untuk pulih bersama-sama.

Apa maksudnya ini ditulis? Berhentilah menghakimi. Beberapa kiriman video dan narasi berita akan membuat jari-jari tangan tak tahan untuk merespon, tapi percayalah, sepanjang itu hanya untuk sekedar menghakimi tanpa kesadaran untuk membenahi diri sendiri dan lingkungan terdekat kita, maka kita hanya akan saling memperparah penyakit.

Kini, apapun bentuk pernyataan kita di media sosial, haruslah berupa “solusi”. Sekiranya itu menjadi OBAT pereda “sakit”, atau vitamin yang paling dicari dan layak dikonsumsi, atau “alarm” untuk lekas pulih.

Atas nama cinta, dari kami sekeluarga di pastori jemaat GMIT Elim Oefatu. (Yess, Vinny, Dizma).

Berita Terkait

Bahaya Perpanjang Masa Jabatan Kepala Desa
Kemerdekaan Pers: Dewan Pers Dilarang Minta Perusahaan Pers Melakukan Pendaftaran!
Sejarah Sumpah Pemuda dan Asa Kita
PERAWATAN DIRI PADA ORANG HIV/AIDS DENGAN KOINFEKSI TB (TUBERCULOSIS)
Analisis Terhadap Diskresi Keputusan Penundaan Pilkades
Kisah Kain Lap dari Celana Dalam Kotor
Menunda Pilkades: Situasional atau By Design?
ANAK SULIT DIATUR, SALAH SIAPA?

Berita Terkait

Selasa, 23 April 2024 - 12:46 WITA

IPS gelar Kegiatan Membangun Budaya Literasi Sains, Numerasi, dan Bahasa Inggris Melalui Game Bagi Siswa SD di Desa Kesetnana

Jumat, 5 April 2024 - 20:46 WITA

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno

Sabtu, 3 Februari 2024 - 22:58 WITA

Syukuran Tahunan, IPPAT dan INI Berbagi Kasih Kepada Anak-Anak Stunting di Desa Kesetnana

Minggu, 10 Desember 2023 - 23:03 WITA

Bupati TTS Hadiri Kegiatan Sosialisasi Transparansi PBJ Satuan Pendidikan dan Onboarding UMKM Lokal

Sabtu, 9 Desember 2023 - 12:54 WITA

Tanggap Terhadap Wilayah Terdampak Kekeringan, BPBD TTS Salurkan Air Bersih

Kamis, 7 Desember 2023 - 09:21 WITA

Pemkab TTS Raih Predikat B Akuntabilitas Kinerja Tahun 2023 Setelah Sepuluh Tahun Memperoleh Nilai CC

Selasa, 5 Desember 2023 - 23:52 WITA

Kepsek SMPN Nefotes: YASPENSI Beri Warna Tersendiri Dalam Pendampingan Literasi

Selasa, 5 Desember 2023 - 16:53 WITA

Hadiri Hari Bhakti PU, Bupati TTS Tegaskan ASN Harus Netral Pada Pemilu 2024

Berita Terbaru

TTS

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno

Jumat, 5 Apr 2024 - 20:46 WITA