Musim Kemarau 2023 Akan Lebih Kering, Ini Himbauan BMKG

- Redaksi

Senin, 20 Februari 2023 - 08:41 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 80 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Salamtimor.com — Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati meminta masyarakat di daerah rawan kekeringan untuk memanen hujan.

Mengapa demikian?

Dwikorita mengungkapkan musim kemarau 2023 akan lebih kering dibanding periode tiga tahun terakhir (2020-2022). Intensitas hujan pun diprediksi akan menurun dalam beberapa bulan mendatang di sejumlah wilayah di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Mumpung saat ini hujan masih turun, maka kami menghimbau kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan aksi panen hujan dengan cara menampungnya menggunakan tandon air atau bak penampung,” ungkap Dwikorita di sela kegiatan 10th World Water Forum (WWF) Kick-Off Meeting, seperti dikutip dari situs resmi BMKG.

Menurutnya, air yang ditampung nantinya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal itu dinilai perlu dilakukan terutama untuk wilayah yang rawan kekeringan seperti Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selain kekeringan, Dwikorita Karnawati juga menyebut bahwa krisis air semakin menjadi ancaman serius dan harus jadi perhatian dunia.

Ia menambahkan, kencangnya laju perubahan iklim menyebabkan terganggunya siklus air sehingga terjadi krisis air.

“Krisis air terjadi hampir di seluruh belahan dunia dan menjadi krisis global yang harus diantisipasi setiap negara. Tidak peduli itu negara maju atau berkembang. Karenanya, isu ini harus menjadi perhatian bersama seluruh negara tanpa terkecuali,” ungkap Dwikorita.

Musim kemarau 2023 diprediksi akan berlangsung lebih kering dibanding tiga tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan La Nina, yang memicu iklim basah, mulai beranjak dari wilayah Indonesia.

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Dodo Gunawan mengatakan, pemantauan terbaru suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menunjukkan saat ini intensitas La Nina terus melemah dengan indeks pada awal Februari 2023 sebesar -0,61.

Kondisi ini, lanjut Dodo, diprediksi akan terus melemah dan beralih menuju kondisi Netral pada Februari – Maret 2023. Fenomena ENSO (El Nino Southern Oscillation) Netral ini diprediksi akan terus bertahan hingga pertengahan tahun 2023.

Dodo juga merinci lini masa daerah yang diprediksi mendapatkan potensi curah hujan bulanan dengan kategori rendah (akumulasi kurang dari 100 mm/bulan):

1. Maret: bagian tengah Sulawesi Tengah.

2. April: sebagian NTB, sebagian NTT, dan bagian tengah Sulawesi Tengah.

3. Mei: bagian selatan Sumatera Selatan, pesisir utara Banten, DKI Jakarta, pesisir utara Jawa Barat, bagian timur Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian NTB, dan sebagian NTT.

4. Juni: sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Jambi, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Lampung, sebagian Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, dan sebagian Papua bagian selatan.

5. Juli-Agustus: sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Jambi, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Lampung, sebagian Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur.

Selain itu, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Utara dan sebagian Papua. (***)

Berita Terkait

Pernyataan Ketua KPU RI Dinilai Sebagai Desain Baru Amankan Caleg Terpilih
IDRIP NTT Gelar Rakor Triwulan I Tahun 2024 Tingkat Provinsi
Evaluasi Pelaksanaan Program, IDRIP Provinsi NTT Gelar Rakor Triwulan IV
Pj. Gubernur NTT Bersama 3 Bupati dari NTT Raih Penghargaan IGA 2023
Dibangun Sejak Tahun 2020 Dengan Anggaran Rp. 173 Miliar, SPAM Kali Dendeng Kupang Diresmikan Presiden Jokowi
Diresmikan Presiden Jokowi, RS dr. Ben Mboi Kupang Miliki Fasilitas Canggih dan Cukup Lengkap
IDRIP Wilayah II NTT Bangun Ketangguhan Masyarakat Melalui Program DESTANA di Manggarai Barat dan Alor
Kemenkes Terapkan Inovasi Wolbachia Atasi Penyakit Demam Berdarah

Berita Terkait

Jumat, 22 Desember 2023 - 01:30 WITA

Evaluasi Pelaksanaan Program, IDRIP Provinsi NTT Gelar Rakor Triwulan IV

Kamis, 7 Desember 2023 - 13:12 WITA

Dibangun Sejak Tahun 2020 Dengan Anggaran Rp. 173 Miliar, SPAM Kali Dendeng Kupang Diresmikan Presiden Jokowi

Kamis, 7 Desember 2023 - 10:40 WITA

Diresmikan Presiden Jokowi, RS dr. Ben Mboi Kupang Miliki Fasilitas Canggih dan Cukup Lengkap

Kamis, 23 November 2023 - 20:32 WITA

IDRIP Wilayah II NTT Bangun Ketangguhan Masyarakat Melalui Program DESTANA di Manggarai Barat dan Alor

Minggu, 19 November 2023 - 13:13 WITA

Kemenkes Terapkan Inovasi Wolbachia Atasi Penyakit Demam Berdarah

Rabu, 1 November 2023 - 07:19 WITA

IDRIP Provinsi NTT Kembali Gelar Rakor Triwulan III

Senin, 30 Oktober 2023 - 00:11 WITA

Peringati Bulan Bahasa 2023, UCB Gandeng UNDANA Kupang Gelar Seminar International Linguistik Terapan

Sabtu, 23 September 2023 - 10:47 WITA

Kembalikan Jam Sekolah Menjadi Pukul 07.00 Wita, Pj Gubernur NTT Tinjau Kegiatan Belajar Mengajar di SMA Negeri 1 Kupang

Berita Terbaru

TTS

Mahasiswa IPS Gelar Survey Pangan di Desa Bikekneno

Jumat, 5 Apr 2024 - 20:46 WITA